Cerita Ketua KPU Surati Parpol Tapi Salah Alamat: Ada Toko Sembako, Rumah Kosong

9 Juni 2022 15:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari membuka acara Simulasi sistem informasi partai politik di Jakarta, Kamis (9/6). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari membuka acara Simulasi sistem informasi partai politik di Jakarta, Kamis (9/6). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar uji coba Simulasi Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) di Hotel Inn Gajah Mada, Jakarta Barat, Kamis (9/6). Sebanyak 75 parpol diundang untuk menghadiri acara itu.
ADVERTISEMENT
"Sebagaimana disampaikan, bahwa dari 75 parpol berbadan hukum di Kemenkumham kami sudah mendapatkan informasi nama pengurus alamat itu kita kirimin surat semua, surat undangan untuk hari ini," ungkap Ketua KPU Hasyim Asy'ari di lokasi.
Namun, Hasyim menceritakan, dari seluruh undangan yang dikirimkan hanya 30 parpol yang menerima. Sebab, alamat 45 parpol lainnya tidak sesuai. Bahkan ada yang merujuk pada toko sembako.
Padahal, KPU mengirimkan alamat sesuai data yang terdaftar di Kemenkumham.
"Surat itu yang terkirim dan diterima oleh pengurus parpol hanya 30, yang lainnya karena alamatnya tidak benar, ada yang kosong, ada yang jadi rumah sakit, ada yang rumah kosong, ada yang rumah warga kemudian ada kantor travel, ada toko sembako," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Ya karena memang alamat itu kami mengikutinya, secara yang tertulis di Kemenkumham," tambahnya.
Ilustrasi KPU. Foto: Embong Salampessy/ANTARA
Dia pun mengambil perbandingan saat Sipol jelang Pemilu 2019 lalu. Saat itu KPU mengirimkan undangan ke 73 parpol. Namun hanya 33 yang terkirim.
"Pada saat pendaftaran yang mendaftar 27 partai. Jadi saat ini ada hubungan, dari 73 nambah jadi 75, kemudian saat kami kirim surat 73 dari 5 tahun lalu itu yang terkirim hanya 33, yang sekarang ini dari 75 yang terkirim hanya 30," katanya.
Namun belum diketahui perkiraan jumlah parpol yang akan melakukan pendaftaran. Sebab batas waktu akhir pendaftaran Pemilu 2024 masih berlangsung hingga Agustus 2022 nanti.