Cerita Korban KM Santika Nusantara Terombang-ambing 11 Jam di Laut

24 Agustus 2019 19:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban KM Santika Nusantara yang terbakar turun dari perahu nelayan yang membawanya di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur. Jumat (23/8). Foto: ANTARA FOTO/Polres Sumenep
zoom-in-whitePerbesar
Korban KM Santika Nusantara yang terbakar turun dari perahu nelayan yang membawanya di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur. Jumat (23/8). Foto: ANTARA FOTO/Polres Sumenep
ADVERTISEMENT
286 penumpang selamat dari insiden terbakarnya KM Santika Nusantara. Sebanyak 53 dari 286 penumpang itu sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (24/8). Mereka ditolong oleh nelayan Masalembu, Madura.
ADVERTISEMENT
Salah seorang penumpang, Hadi asal Blitar mengaku bersyukur bisa selamat dari insiden kebakaran tersebut. Ia mengaku terombang-ambing di laut selama 11 jam.
“10 sampai 11 jam mengapung di laut. Ditolongin nelayan Masalembu,” ujar Hadi dengan raut kelelahan.
Hadi bercerita, ia bersama 50 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri dari KM Santika Nusantara yang terbakar. Hadi berhasil menyelamatkan diri dengan perahu karet.
Saat itu, ia sempat berteriak meminta tolong kepada kapal yang melintas. Namun, kapal tersebut mengabaikannya. Kemudian tak jauh dari lokasi, kapal nelayan setempat menghampiri perahunya. Ia dan rombongannya berhasil diselamatkan oleh nelayan Masalembu.
“Ada kapal jaraknya dekat (tapi) enggak mau menolong. Kita teriak-teriak enggak berhenti, ditolongin nelayan. Kita mengapung di laut, 51 orang di perahu karet. Alhamdulillah selamat semua satu grup (51 orang),” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penumpang lain yakni Diki asal Sangatta, Kalimantan Timur bercerita, saat kejadian, ia berada di dek tiga. Di dek tersebut, Diki mengatakan banyak penumpang tengah beristirahat usai makan malam.
Sesaat kemudian, terdengar kabar bahwa kapal terbakar. Semua orang tiba-tiba berhamburan menyelamatkan diri diri. Diki berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan tangga darurat. Akan tetapi, tangga tersebut penuh sesak oleh penumpang. Akibatnya, tangga tersebut putus.
Suasana panik semakin menjadi, saat kepulan asap muncul dari bawah. Tak berpikir panjang, berbekal pelampung ia langsung melompat ke laut dan terombang-ambing di perairan Masalembu.
"11 sampai 12 jam di tengah laut. Semua dibantu nelayan. Kemungkinan yang saya tahu masih banyak yang belum ketemu," pungkas Diki.
ADVERTISEMENT