Cerita Lengkap Pasien 01 soal Gejala Long COVID-19 yang Dialaminya

5 Maret 2021 19:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyintas virus corona, Sita Tyasutami. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Penyintas virus corona, Sita Tyasutami. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasien kasus 01 COVID-19 di Indonesia, Sita Tyasutami, berbagi pengalamannya selama berjuang memulihkan diri usai sembuh dari corona. Tidak diduganya, Sita justru kembali diuji karena mengalami gejala long COVID-19.
ADVERTISEMENT
Gejala long COVID-19 baru dirasakan Sita pada Januari 2021, saat ia memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter. Dari hasil analisa yang dilakukan dokter, disebutkan telah terjadi pengentalan darah pada tubuh Sita.
Lama menjalani terapi, pihak dokter yang melakukan pengobatan terhadap Sita menyatakan pengentalan darah terjadi pada dinding pembuluh darah. Sita mengungkapkan, pengentalan darah yang dialaminya kemudian sedikit demi sedikit mempengaruhi staminanya, terutama saat menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kasus 01 COVID-19 Sita Tyasutami. Foto: Dok. Pribadi
Berikut wawancara lengkap kumparan bersama Sita Tyasutami dalam program Live Corona Update soal gejala long COVID-19 yang dialaminya.

Terkait kondisi kesehatan Mbak Sita ini gimana, mbak, selama setahun menjadi penyintas COVID-19?

Jadi memang saat keluar isolasi pertama kali itu kan membutuhkan waktu aku lupa sekitar beberapa minggu hampir sebulan untuk fully recover. Nah, kemudian sampai bulan Desember kemarin aku sehat-sehat aja enggak ada masalah, tapi memang di bulan Januari kemarin baru mulai terasa lemas-lemas lagi. Dan aku sempat 5 minggu sakit memang terus waktu di tes aku ada pengentalan darah.
ADVERTISEMENT
Nah, ini aku sebenarnya mau disclaimer dikit ya. Aku ngomong gini bukan untuk menakutkan orang-orang, tapi agar kita aware dengan efek COVID ini, dan bahwa COVID ini memang benar-benar ada. Memang aku sempat ngomong soal penggumpalan darah kan sama dokter aku, hari ini kan memang aku tuh memang sakit-sakitan dari kecil, jadi kena obat tuh sudah terus-terusan dan akhirnya dari keluarga aku kami lebih prefer ke akupuntur. Terapi akupuntur yang memang dokter gitu, jadi untuk alternatifnya dan memang waktu di cek itu pengentalan darah.
Jadi memang dinding pembuluh darah aku mengental darah, sehingga menyebabkan pengentalan darah. Dan itu juga yang mengakibatkan kadang aku jadi ngos-ngosan gitu dan staminanya jadi enggak seperti dulu gitu. Waktu dulu kan aku bisa nari terus-terusan cuma sekarang lebih mudah capek gitu, dan menurut dokterku dari beberapa pasiennya yang penyintas COVID juga mengalami hal yang sama. Dan juga kalau soal rambut rontok itu kan sudah banyak ya kayak penyintas COVID rambutnya rontok itu termasuk aku juga. Kalau soal rambut rontok itu dari awal COVID sampai sekarang.
ADVERTISEMENT

Mengenai pengentalan darah ini , apakah kata dokter merupakan buntut dari COVID-19 atau ada karena seperti yang Sita katakan mengenai penyakit dari kecil?

Ilustrasi lelah. Foto: Dok. Freepik
Enggak sih, karena aku ke akupunturnya kan sudah beberapa tahun ya. Dan tiap kali cek memang enggak ada masalah begitu, dan memang ada masalah. Baru setelah COVID tapi memang aku selama setahun itu nggak ngecek mbak aku baru ngecek di bulan Januari karena di situ aku mulai sakit-sakitan, seperti kekurangan vitamin D jadi gini lemas terus, ngos-ngosan, naik turun tangga capek, ngajar nari juga enggak bisa. Jadi akhirnya aku check up semuanya ke dia dan katanya ada pengentalan darah, dan memang kalau nggak salah ibuku di bulan November, apa Oktober gitu, juga cek ke dia dan mengalami hal yang sama, gitu.
ADVERTISEMENT

Lantas yang dikatakan dokter solusinya ke depannya ini proses penyembuhannya fokus kepada gejala-gejala itu diberikan apakah harus isolasi mandiri lagi ataukah bagaimana penanganannya mbak?

Isolasi mandiri kan kalau aku terpapar COVID lagi ya dan untungnya enggak. Jadi memang kemarin waktu 5 minggu sakit dan sempat masuk rumah sakit dirawat juga memang tes dan memang negatif. Memang untuk antibodi aku masih reaktif tapi aku tidak positif COVID, jadi enggak isolasi mandiri tapi memang dokter akupuntur aku minta untuk cek adanya penggumpalan darah dan pembekuan darahnya. Tapi karena aku tuh enggak mau banyak obat dan aku nggak mau ke bawa panik dan stres, karena hal ini jadinya ya aku dekat dengan healthy lifestyle, olahraga makan yang sehat, tidur cukup dan aku rutin akupuntur juga gitu.
ADVERTISEMENT

Jadi dokter ini sempat memberikan diagnosa soal pengentalan darah ini berkaitan dengan efek dari COVID-19. Nah Apakah long COVID ini juga mempengaruhi pernapasan seperti sesak napas?

Kasus 01 COVID-19 Sita Tyasutami. Foto: Dok. Pribadi
Nah, aku untungnya enggak sesak napas sih. Dari waktu awal aku COVID pun itu media yang bilang aku sesak napas, aku enggak pernah bilang aku sesak napas. Jadi memang diawal kan memang dibilang sesak napas ini itu, enggak aku enggak pernah sesak napas. Memang napasku jadi pendek, tapi aku enggak jadi sesak napas gitu, karena COVID ya. Itu enggak dan sekarang pun juga enggak tapi memang kayak sampai beberapa hari lalu atau seminggu lalu itu kalau aku teleponan ngobrol banyak itu memang kayak ngos-ngosan gitu.
ADVERTISEMENT
Sekarang ini sih lagi baik aja nih, tetapi aku beberapa minggu sudah enggak ngajar nari. Tapi nanti habis ini aku baru ngajar nari jadi abis ini baru tahu gimana staminaku hari ini. Karena terakhir ngajar memang aku sampai lemas banget dan langsung drop lagi.

Jadi prediksi dokter atau selama ini diperkirakan atau diagnosanya Long COVID ini sampai berapa lama?

ADVERTISEMENT
Itu sebenarnya aku enggak nanya sedetail itu ya, karena memang beliau menyarankan aku untuk cek dulu. Dan belum aku lakukan karena memang itu kan nanti ujung-ujungnya ke obat-obat lagi. Dan itu yang aku hindari, karena aku percaya dengan kita hidup sehat akan bisa memperbaiki juga.