Cerita Majikan di Garut Maafkan Pegawai yang Curi HP Demi Anak Belajar Online

5 Agustus 2020 14:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pria Fokus Menggunakan Handphone Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pria Fokus Menggunakan Handphone Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
A (41), warga Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut melakukan aksi nekat mencuri handphone (HP) milik majikannya. Aksi tersebut terpaksa dilakukan demi anaknya dapat belajar online yang sekarang menempuh pendidikan di kelas 2 SMP.
ADVERTISEMENT
Terungkapnya kejadian ini bermula saat anak pemilik HP, Ahmad Teguh (34) menerima laporan dari ayahnya.
"Saat itu saya sedang di Bandung. Ayah saya cerita kalau HP miliknya hilang di rumah. Ayah saya juga sempat melaporkan kejadian tersebut kepada polisi," ujarnya kepada wartawan, Rabu (5/8).
Ahmad menyebut bahwa setelah menerima laporan dari ayahnya, ia berusaha mencari gawai tersebut menggunakan aplikasi pelacakan. Dari aplikasi tersebut diketahui bahwa lokasi HP milik ayahnya masih di Garut.
"Beberapa kali saya cek masih di Garut. Jadinya setelah ada waktu untuk bisa ke Garut, saya minta tolong ke teman untuk mencari titik lokasi GPS gawai bapak saya. Sempat keliling-keliling, Alhamdulillah ketemu juga lokasi tepatnya," sebutnya.
Meski titik lokasinya sudah ditemukan, Ahmad mengaku sempat ragu untuk masuk lebih jauh. Hal itu terjadi karena lokasinya ada di dalam sebuah rumah yang sangat mengkhawatirkan. Malah Ahmad memandang rumah tersebut lebih cocok disebut gubuk karena terbuat dari bilik bambu.
ADVERTISEMENT
“Aduh bener-bener hati nurani mah nggak bisa bohong. Nangis sebenarnya liat kondisi saudara kita seperti itu,” ucapnya.
Namun karena ingin melakukan yang terbaik untuk ayahnya, Ahmad bersama temannya tetap mencoba mencari dan mengetuk pintu rumah itu. "Pas pintu dibuka, dan saya masuk ke dalam, pandangan saya langsung fokus pada HP yang sedang digunakan anak perempuan yang sedang belajar. Saya saat itu sangat yakin, itu adalah HP bapak saya," ungkapnya.
Meski begitu, Ahmad mengaku tidak langsung mencecar pemilik rumah dengan pertanyaan yang berkaitan dengan HP. Ia lebih fokus melihat kondisi rumah yang memprihatinkan. Dia juga melihat keluarga yang terdiri dari lima orang itu sedang makan satu mi instan bersama.
Setelah membuka percakapan dengan beberapa topik lain, akhirnya Ahmad pun membicarakan persoalan HP yang sedang dipakai oleh anaknya.
ADVERTISEMENT
"Saya bilang kalau itu adalah HP bapak saya. Bapak itu sempat kaget, tapi memang dia mengaku bahwa HP itu memang diambilnya tanpa izin. Alasannya untuk belajar anaknya," ucapnya.
Kepada Ahmad, lelaki yang merupakan pegawai ayahnya itu mengatakan memiliki tiga orang anak. Anak keduanya saat ini duduk di kelas 2 SMP. Karena pandemi COVID-19, anaknya harus belajar secara daring, namun kondisi yang sulit membuat dia tidak bisa membelikan HP yang layak untuk digunakan anaknya belajar.
Pelaku berinisial A itu pun meminta maaf kepada Ahmad secara langsung karena telah mengambil HP tanpa izin. Namun Ahmad meminta agar A langsung meminta maaf kepada ayahnya. HP tersebut pun diambil dan dibawa pulang ke rumahnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa saat setelah HP di tangan ayahnya, A kemudian datang dan meminta maaf atas semua perbuatannya. Di depan ayahnya, A pun menyesali perbuatannya sambil menangis.
“Saya yakin memang tujuannya agar anaknya bisa belajar online. Karena cuma satu HP yang diambil, padahal ada satu gawai lain dan satu laptop. Kejadian ini tidak akan kami perpanjang secara hukum, kami sudah memaafkan,” tutupnya.
***