Cerita Megawati Di-bully karena Minta Ibu-ibu Tak Goreng Makanan: Itu Politiklah

8 Agustus 2022 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP.
 Foto: PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP. Foto: PDIP
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bercerita banyak hal di acara Kickoff Penurunan Stunting yang dihelat BKKBN secara hybrid di Gedung Puri Ardhya Garini, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Salah satunya soal ia di-bully karena meminta ibu-ibu tak banyak menggoreng saat minyak goreng langka dan mahal.
"Lha, wong, saya orang yang bagian di-bully, kan, iyalah sudah jelas itu. Lha, wong, saya waktu itu dibilang wartawan soal harga minyak mahal, kan ibu-ibu antre, toh. Terus ada yang diwawancara saya antre dari subuh sampai sekarang belum dapat minyak," kata Mega dalam sambutannya, Senin (8/8).
"Saya pikir ngopo susah-susah, ya, saya makanya bilang, kan, ke wartawan apa cara masak pakai minyak terus to, yo, kan tidak. Bisa dipepes, dikukus, direbus, dipanggang. Lha, kok, saya yang di-bully tidak empati kepada rakyat," imbuhnya.
Megawati pun menganggap wajar hal itu. Apalagi tahun ini sudah mendekati tahun politik di 2024.
ADVERTISEMENT
"Ya, itu politiklah. Saya tahu bagiannya karena saya ketum partai. Ini mau Pemilu. Tapi, hakikatnya tolong ibu-ibu [antre migor] saya sampai mikir, abis subuh, anak-anaknya sudah pergi sekolah belum, ya. Ketika itu anak-anaknya pasti belum berangkat sekolah, dong," kata Mega.
"Terus udah dikasih sarapan belum, ya. Itu Ibu Hetty [istri Panglima TNI] manggut-manggut, oke kalau disediakan oke. Terus dianya antre sampai makan siang lho, terus anak-anak pulang disuruh makan apa?" tutup dia.
Selain Megawati, acara tersebut dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan istri, Hetty, Mensos Tri Rismaharini, Kepala BKKBN dan istri, Kapusdokkes Polri, dan para mitra kerja BKKBN yang hadir secara luring dan daring.