Cerita Meutia soal Bung Hatta yang Benci Korupsi

12 Agustus 2021 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bung Hatta.
 Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Bung Hatta. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Putri Bung Hatta, Meutia Hatta, bercerita bagaimana ayahnya membenci praktik korupsi. Meutia mengungkapkan pada tahun 1948, Bung Hatta ingin melancarkan hubungan dengan daerah agar semua pelosok dapat diakses demi pemerataan kemakmuran dan kemandirian.
ADVERTISEMENT
Meutia mengatakan memang pada saat itu, apa yang diinginkan Bung Hatta tidak bisa langsung dibangun. Namun prinsip itu sudah ada dan apa yang jadi pikiran Bung Hatta bisa dilakukan saat ini.
"Kita lebih mudah sekarang. Titik-titik tertentu dibangun perhubungan, sehingga dengan keterhubungan itu maka bangsa kita enggak ada yang terpencil, miskin, jauh, enggak dapat apa-apa, apalagi kalau dikorupsi [apa yang dibangun] enggak sampai sana," kata Meutia dalam webinar 'Bung Hatta: Inspirasi Kemandirian Bangsa', Kamis (12/8).
"Makanya Bung Hatta benci pada korupsi," tegasnya.
Mohammad Hatta. Foto: Dok. ANP
Ia menegaskan merangkai Indonesia harus menjadi prinsip yang harus dijalankan hingga saat ini. Meutia kembali bercerita bagaimana Bung Hatta ingin Indonesia setelah merdeka menjadi negara yang mandiri dan tidak bergantung dengan negara lain.
ADVERTISEMENT
"Jadi kemerdekaan merupakan hasil perjuangan dan pencapaian untuk melepaskan diri dari penjajahan. Jadi ini kemandirian nasional dan Bung Hatta menyebutnya dengan istilah ketidaktergantungan pada bangsa lain, sehingga kita sepenuhnya jadi bangsa yang berdaulat," jelasnya.
Untuk mencapai itu, Meutia mengungkapkan Bung Hatta menganjurkan rakyat untuk rajin menabung. Ia bahkan meminta Menkeu pada masa itu untuk mengeluarkan obligasi.
"Jadi ini soal kemandirian. Pada 3 Februari 1946, ada konferensi ekonomi di Jogja dan Bung Hatta menekankan meningkatkan produktivitas rakyat dan bukan pinjaman luar negeri. Ekonomi rakyat meningkatkan ekonomi nasional karena rakyat memproduksi kebutuhan dalam negeri," jelasnya lagi.
Bahkan, lanjut Meutia, Bung Hatta tidak ingin ekspor barang bahan mentah. Ia menekankan harus ekspor hasil jadi yang sudah diolah oleh rakyat.
ADVERTISEMENT
"Supaya ada uang, pemasukan, mereka punya daya beli, dan meningkatkan daya beli. Dengan meningkatkan produktivitas, maka ekonomi berkembang. Jadi koperasi itu, kan, usaha bersama untuk menolong diri sendiri secara bersama-sama. Ini juga syarat tercapainya kemandirian nasional," pungkasnya.