Cerita Nakes di DIY Disuntik Moderna: Sempat Demam Tinggi, Kemudian Badan Enteng

20 Agustus 2021 20:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin semangati nakes di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, pada Sabtu (17/7). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin semangati nakes di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, pada Sabtu (17/7). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Percepatan vaksinasi menjadi agenda utama pemerintah dalam upaya mengakhiri pandemi corona. Penguatan juga diberikan kepada para tenaga kesehatan (nakes). Mereka yang sebelumnya mendapat dua dosis vaksin, kini disuntik vaksin dosis ketiga sebagai booster dengan vaksin Moderna.
ADVERTISEMENT
Booster ini sangat diperlukan nakes sebagai perlindungan ekstra terhadap paparan corona, seiring efek vaksin beberapa waktu lalu yang telah menurun seiring waktu.
Pemberian booster dengan vaksin Moderna kepada nakes di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah mulai diberikan beberapa waktu lalu.
Penta Ardin (28), salah seorang bidan di rumah sakit di DIY, turut membagikan pengalamannya mendapatkan booster Moderna pertengahan Agustus lalu. Dia mengaku sempat mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
"Setengah jam pascasuntik, lengan nyeri. 2 jam pascasuntik kliyengan (bingung/pusing), mengantuk dan pusing," kata Penta dihubungi, Jumat (20/8).
Ilustrasi vaksin corona Moderna. Foto: Lucy Nicholson/REUTERS
Selang 6 jam setelah disuntik vaksin, Penta merasakan nyeri dibagian tulang dan sendi. Dia juga mulai merasakan tidak enak badan.
"8 jam (usai) ada mual, lidah pahit, tenggorokan kering, batuk. 10 jam lengan bekas disuntik jadi berat tidak bisa diangkat dan agak bengkak. Batuknya masih," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Puncaknya 24 jam atau 1 hari setelah vaksinasi, suhu Penta naik hingga 38,3 derajat celsius. Tulang dan sendinya pun semakin sakit. Sakit itu juga diiringi dengan pusing.
Namun, ketika 32 jam usai disuntik, Penta mengaku demam mulai turun. Kemudian sendi dan tulang yang tadinya pegal mulai reda. Di sisi lain, badannya terasa lemas.
"Lemas banget," ujarnya.
Namun selang 48 jam usai vaksin, kondisi berubah 360 derajat dari sebelumnya. Rasa sakit yang dialami Penta hilang. Dia pun mengaku badannya menjadi lebih ringan.
"Di 48 jam ajaib banget, semua keluhan hilang, badan terasa enteng," pungkasnya.
Penta Ardin (28) seorang nakes di Daerah Istimewa Yogyakarta disuntik vaksin Moderna. Foto: Pribadi
Hal yang tak jauh berbeda dialami Heny Lis (29). Nakes di salah satu klinik di Yogyakarta ini disuntik vaksin di salah satu Puskesmas pada 14 Agustus lalu mengaku awalnya tidak merasakan KIPI apa pun.
ADVERTISEMENT
"Disuntiknya pun tidak ada rasanya. Masih sakit proses penyuntikan vaksin Sinovac yang dulu," ujarnya.
Lalu, selang 6 jam setelah divaksin, dirinya merasa lengan kiri yang tadi disuntik sangat pegal. Kemudian 9 jam setelah divaksin tubuhnya demam hingga 38,7 derajat celsius.
"Terus minum Paracetamol. Turun sedikit beberapa jam. Kemudian naik lagi. Memang dianjurkan minum obat itu oleh vaksinator," katanya.
Pada malam harinya , ia mengaku kesulitan tidur karena efek pegal di lengan. Selain itu, persendian lain juga turut pegal diiringi pusing di kepala.
"Paginya, keesokan harinya masih sakit. Tanggal 15 Agustus masih tidak enak badan," ujarnya.
Infografik: Vaksin Moderna dapat Izin BPOM Foto: kumparan
Namun, ketika 16 Agustus atau 48 jam setelah disuntik, dia merasakan perbedaan yang mencolok. Seketika sakit hilang dan tubuh menjadi segar.
ADVERTISEMENT
"Badan segar. Jauh lebih segar dibanding sebelum vaksinasi. Cuma pegal di lengan yang disuntik masih ada sedikit," jelasnya.
Heny mengatakan, kejadian KIPI ini tidak dialami semua nakes. Ada beberapa rekannya yang hanya merasakan efek pegal sewajarnya dan sedikit demam.
"Ada yang jauh lebih senior KIPI-nya justru lebih ringan," terangnya.
Kepala Bagian Humas Biro Humas dan Protokoler Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji menjelaskan vaksin Moderna di DIY saat ini memang diperuntukkan sebagai booster atau dosis ketiga untuk nakes.
Per 18 Agustus lalu, stok vaksin Moderna di DIY mencapai 7.373 vial. Di mana satu vial berisi 14 dosis, sehingga total ada 103.222 dosis.
"Memang kebijakan dari pusat arahnya untuk vaksin Moderna itu diperuntukkan booster kepada nakes," ujar Ditya.
Ilustrasi vaksin corona Moderna. Foto: Mike Segar/REUTERS
Lanjutnya, cara penyimpanan vaksin Moderna ini berbeda dengan Sinovac dan AstraZeneca yang disimpan dalam suhu 6-8 derajat. Sementara vaksin Moderna disimpan di suhu minus 20 derajat Celsius.
ADVERTISEMENT
"Ya jadi memang ada perbedaan cara penyimpanan vaksin Moderna dengan vaksin yang lain, kalau AZ dan Sinovac kan kisaran suhunya 6-8 derajat Celsius. Tapi kalau untuk Moderna ini memang lebih rendah minus 20 derajat Celsius baik penyimpanan maupun pendistribusiannya memang perlu perlakuan yang berbeda," ujarnya.
Dari data Dinkes DIY 19 Agustus lalu, sudah ada 10.402 nakes di DIY yang disuntik booster Moderna. Atau secara persentase sudah 30,78 persen dari target sasaran.