Cerita Nanang, Tempuh 17 Jam dari Banjar ke Jakarta Saat Arus Balik

9 Juni 2019 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lalu lintas di Jalan Gentong Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto: Soejono Eben Saragih/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lalu lintas di Jalan Gentong Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto: Soejono Eben Saragih/kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi lalu lintas arus balik lebaran menemui puncaknya pada H+3, yaitu Sabtu (8/6). Salah satu lokasi kepadatan arus balik terjadi di Lingkar Gentong, Tasikmalaya. Jalur Lingkar Gentong ke arah Bandung mengalami kemacetan kurang lebih 15 km.
ADVERTISEMENT
Padahal, sistem one way atau satu arah sudah diterapkan. Namun, kepadatan kendaraan tidak bisa terurai. Curamnya tanjakan dan jalanan yang berkelok-kelok menjadi salah satu penyebab kemacetan di Lingkar Gentong.
Lingkar Gentong merupakan salah satu titik yang menjadi langganan kemacetan setiap tahunnya di kala arus mudik dan arus balik Lebaran. Waktu perjalanan pun menjadi terasa panjang.
Tanjakan Gentong Tasikmalaya. Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Pengalaman ini dirasakan oleh Nanang (26), warga Banjar, Jawa Barat, yang harus menempuh perjalanan selama 17 jam dari Banjar ke Jakarta.
Nanang yang bekerja sebagai sopir mobil travel Banjar-Jakarta menceritakan, waktu tempuh Banjar ke Jakarta atau sebaliknya di hari biasa hanya memerlukan 8 jam. Nanang dan penumpangnya berangkat dari Banjar pada Sabtu (8/6) sekitar pukul 20.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Kalau hari-hari biasa cuma 7-8 jam dari Banjar ke Jakarta," kata Nanang kepada kumparan, Minggu (9/6).
Nanang mengisahkan, antrean kendaraan mulai terjadi sejak dari Cihaurbeuti, Ciamis hingga Rajapolah, Tasikmalaya.
"Antrean mobil sudah dari Rajapolah. Tapi macet parah mulai dari Ciawi, jalan kira-kira 15-20 km per jam," ungkapnya.
Bahkan, kata Nanang, ia sempat terkantuk-kantuk menunggu antrean kendaraan lainnya jalan.
Arus Balik di Jalur Selatan Lingkar Gentong. Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
"Penumpang bangunin saya buat jalan lagi, soalnya mobil yang lain sudah maju. Saya ketiduran. Sempat ditegur juga sama polisi yang lihat saya ketiduran," cerita Nanang.
Macet selama 9 jam harus dilalui Nanang. Sekitar pukul 22.00 WIB, mobil yang dikendarai Nanang masih berada di Ciawi, Tasikmalaya. Dan baru memasuki tanjakan Gentong pada Minggu (9/6) sekitar pukul 01.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Keluar Gentong saya kira-kira pukul 03.30 WIB. Terus saya berhenti buat istirahat di daerah Malangbong-Limbangan pukul 04.00 WIB," terang Nanang.
Nanang dan rombongannya mulai memasuki gerbang tol Cileunyi sekitar pukul 07.00 WIB. Kemudian memasuki Cikampek sekitar pukul 09.00 WIB.
"Nah, di Cileunyi sampai Purwakarta itu lancar-lancar saja. Tapi macet lagi dari Cikampek sampai Bekasi," terangnya.
Seharusnya, Nanang tiba di Jakarta sekitar pukul 11.00 WIB atau 12.00 WIB. Namun, karena ada salah satu penumpangnya yang turun di Bekasi, ia harus keluar tol Bekasi Timur untuk menurunkan penumpangnya.
"Tadi ada penumpang satu di Bekasi turun, jadi saya keluar dulu ke Bekasi Timur. Sampai Jakarta sekitar pukul 13.00 WIB," jelasnya.
ADVERTISEMENT