Cerita Orang Tua Sebelum Janda di Bandung Dibunuh: Anak Diancam hingga Trauma

10 Mei 2022 14:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ayahanda Wiwin Sunengsih, Ujang Mimin, ketika ditemui di kediamannya di Padalarang, Bandung Barat pada Selasa (10/5/2022).  Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ayahanda Wiwin Sunengsih, Ujang Mimin, ketika ditemui di kediamannya di Padalarang, Bandung Barat pada Selasa (10/5/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wiwin Sunengsih (31), seorang janda meninggal dunia dibunuh mantan kekasihnya, Mulyadi (40), di rumahnya di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
ADVERTISEMENT
Sebelum dibunuh, Mulyadi sempat mengancam akan membunuh Wiwin dan anaknya yang masih berusia 8 tahun.
Ayahanda Wiwin, Ujang Mimin (65), membenarkan adanya pengancaman pembunuhan tersebut. Ketika itu, Mulyadi berulang kali mendatangi kediaman Wiwin tepatnya pada Minggu (1/5) hingga Selasa (3/5).
Mulyadi yang datang seorang diri menggedor pintu rumah dengan membawa pisau sambil mengucap kata-kata ancaman. Rumah Wiwin dan Ujang ini bersebelahan. Wiwin tinggal bersama satu orang anaknya.
Kediaman Wiwin Sunengsih, janda yang dibunuh di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Pertama itu orang sudah beberapa kali gedor pintu ke sana (rumah Wiwin), keliling (rumah) sama bapak tidak dibuka, nah terus hari demi hari itu datang lagi keliling gedor kaca sampai gedor kamar," kata dia ketika ditemui di kediamannya pada Selasa (10/5).
Ujang menambahkan, ancaman pembunuhan tak hanya ditujukan pada Wiwin tetapi juga anak korban yang masih berusia delapan tahun.
ADVERTISEMENT
Wiwin diketahui merupakan janda yang mempunyai satu anak. Ada pun ancaman pembunuhan itu dilayangkan karena pelaku kecewa hubungan asmaranya dengan korban diakhiri.
Ayahanda Wiwin Sunengsih, Ujang Mimin, ketika ditemui di kediamannya di Padalarang, Bandung Barat pada Selasa (10/5/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Ngancamnya si teteh, mau berantai. Katanya, kalau maneh mutuskeun urang (kamu mutusin saya), si teteh jeung anaknya teh hirupna moal sampe ka tenang (si teteh dan anaknya hidupnya gak akan tenang). Daripada putus mah mending keneh paeh duanana (daripada putus lebih baik mati dua-duanya)" ucap dia.
Sementara itu, hubungan asmara di antara pelaku dan korban diketahui tak berlangsung lama bahkan tak sampai satu bulan.
Keduanya menjalin hubungan sebelum bulan Ramadhan. Wiwin lalu memutuskan mengakhiri hubungan dengan pelaku karena pelaku disebut acap kali berbuat kejahatan.
"Diancam korban sama anaknya. Rencananya mau membunuh berantai. Jadi sudah direncanakan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ada pun akibat ancaman yang dilayangkan oleh pelaku, anak korban kini merasa trauma dan enggan keluar dari rumah. Menurut Ujang, belum ada trauma healing yang diberikan oleh pemerintah setempat kepada anak korban.
"Jadi anaknya takut ke mana-mana teh soalnya kan mengancamnya berdua, ibu sama anak, jadi takut. Trauma mau ke mana-mana takut," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, polisi sudah bergerak mencari keberadaan pelaku. Menurut Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan, aksi pembunuhan itu memang telah direncanakan oleh pelaku.