Cerita Pegawai Resto yang Tegur Pesepeda karena Bawa Masuk Sepeda

13 Juni 2020 18:14 WIB
Ilustrasi sepeda lipat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sepeda lipat Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Raka Akbar Ardiansyah (22) tak menyangka bila cuitan yang dibuatnya bakal ramai dan viral. Awalnya, cuitannya dimaksudkan untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi di tempat kerjanya.
ADVERTISEMENT
Raka, sapaannya, adalah pegawai di restoran Bellywise di Kota Semarang yang sempat viral karena ada rombongan yang membawa masuk sepedanya ke dalam resto pada Kamis (11/6) lalu.
“Enggak nyangka jadi ramai, niatnya kan jelasin supaya pada tahu kejadiannya,” kata Raka ditemui kumparan, Sabtu (13/6).
Raka menyebut, viralnya video rekaman kamera pengawas di tempat kerjanya itu di luar kendalinya. Dia justru kaget, hingga akhirnya memutuskan untuk membuat thread di media sosial Twitter.
Dia kemudian menceritakan permulaan dari peristiwa itu. Raka mengaku bukan yang pertama kali menemui para pesepeda tersebut. Saat itu, rekannya yang lain yang menyambut.
“Pertama yang ketemu temenku, aku lagi di bar bikin orderan minum. Awalnya, bapak-bapak masuk masih pakai helm tanya ada tempat kosong buat 10 orang enggak?,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rekan Raka menyampaikan tersedia tempat untuk 10 orang itu, tapi harus mengikuti aturan protokol kesehatan. Mereka pun menyepakati. Tak ada pembicaraan soal sepeda saat itu.
Tak lama kemudian, Raka mengaku kaget saat melihat sejumlah orang masuk dengan membawa sepeda lipatnya. Kondisi restoran yang ramai, membuat para pegawai saat itu kebingungan.
“Ya saya refleks aja, kok ada sepeda masuk. Akhirnya saya maju nyamperin. Saya panggil, 'Mas, kok sepedanya dibawa masuk',” kata Raka.
Saat itu, direspons oleh salah satu yang tertua dari rombongan pesepeda tersebut.
“Mas, nek ini kenapa-napa mau tanggung ndak? Ini sepeda mahal, ini Brompton loh, Mas,” ujar Raka menirukan apa yang disampaikan pesepeda tersebut.
Kemudian, dia mendatangi rombongan pesepeda yang sudah berada di mejanya. Saat itu, dengan kalimat yang sama dia kembali meminta agar para pesepeda itu memarkirkan tunggangannya di tempat parkir yang tersedia.
ADVERTISEMENT
“Saya ulangi lagi, ‘Pak, mohon maaf sebelumnya, karena saya dapat teguran, ada CCTV, ada tukang di luar. Kalau perlu, saya sediakan parkir khusus kalau bapak takut kenapa-kenapa’ gitu,” kata Raka.
Tegurannya itu, kata Raka, dijawab oleh orang yang sama dengan alasan membawa masuk sepeda bisa dilakukannya. Bahkan, mereka mengaku sebelumnya pernah membawa masuk ke dalam hotel berbintang 5.
“Lha Brompton hotel bintang 5 kemarin masuk, Garuda aja masuk loh, Mas. Masak di sini enggak boleh,” ucap Raka menirukan.
Raka mengaku mengulang pernyataannya itu hingga tiga kali. Sampai yang terakhir, salah satu dari rombongan itu ikut menanggapi dan memberikan solusi.
“Dia bilang ‘atau gini aja, Mas. Ini sepedanya kita lipat terus kita taruh di pojokan sana’. Saya terlanjur bingung, udah dapat teguran juga dari atasan terus ada juga customer yang enggak nyaman, akhirnya saya bilang, 'Ya monggo, Mas, tapi mohon dirapikan sedemikian rupa ya',” tutur Raka.
ADVERTISEMENT
Sejak kejadian itu viral, kata Raka, dia mengaku sempat stres. Hingga akhirnya meminta izin pada pemilik restoran untuk membuat penjelasan di Twitter itu dan diizinkan.
“Saya aja sampai kaget itu ditanggapi sama Pak Hendrar kok. Ya bingung aja, sampai enggak bisa tidur,” ucapnya.
Raka berharap kejadian serupa tak lagi terulang. Dia pun mengaku kecolongan. Namun, ia ingin agar persoalan ini tak lagi diperpanjang.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.