Cerita Pengunjung Tanah Abang Jelang Lebaran: Sekali Belanja Minimal Rp 1 Juta

31 Maret 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syifa dan Meri, usai membeli pakaian untuk Hari Raya Idul Fitri 1445 H di Blok F-G Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (31/3/2024).  Foto: Ainun Nabila/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Syifa dan Meri, usai membeli pakaian untuk Hari Raya Idul Fitri 1445 H di Blok F-G Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (31/3/2024). Foto: Ainun Nabila/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasar Tanah Abang jadi salah tempat wajib yang dikunjungi untuk berbelanja jelang Lebaran. Salah satunya bagi Syifa, warga Serang, Banten.
ADVERTISEMENT
Syifa berangkat ke pasar Tanah Abang sejak pukul 10 pagi. Mulai dari baju blouse, sarung anak, dan kaos anak sudah ada di tentengan belanjanya saat ditemui kumparan pukul 15.00 WIB.
Ia tampaknya cukup royal saat belanja jelang :ebaran ini. Bersama saudaranya, Syifa mengaku belanja hingga Rp 1,2 juta.
“Rp 300 ribu lebih (sendiri), berdua kena Rp 1,2 juta. Kalau buat aku sendiri kemeja anak-anak sama baju muslim, terus sama baju,” ujar Syifa saat ditemui kumparan di Blok F-G Pasar Tanah Abang, Minggu (31/3) sore.
Ternyata, ini bukan pertama kalinya Syifa ke Pasar Tanah Abang. Pekan lalu, Syifa sudah menyicil kebutuhan lebarannya.
“Mukena enggak (beli), udah minggu kemaren. Beli di sini juga,” ujarnya sambil tertawa.
ADVERTISEMENT
“Udah dua kali ke sini, naik kereta. Karena kerja di sini (Jakpus) juga,” tambahnya.
Penjual melayani pembali pakaian di Skybridge Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (31/3/2024). Foto: Ainun Nabila/kumparan
Pekan lalu Syifa sudah membeli mukena, sarung, peci, dan sajadah. Kala itu, ia juga menghabiskan kurang lebih Rp 1 juta.
Mengingat nominal yang ia habiskan di Pasar Tanah Abanh tak kecil, Syifa mengaku hal ini merupakan hal biasa dan selalu ia lakukan tiap tahun. Ia juga menyebut lebih tertarik belanja langsung di pasar daripada beli online meski harganya bisa jadi lebih mahal.
“Karena kalau ke sini kan langsung, jadi tahu bahan. Kalau online kan nggak tahu kita. Tapi murahan di online sih kayaknya, di sini kan takut ditinggiin harganya diuntung-untungin nih mau Lebaran,” tutupnya.
Tak hanya Syifa, Riri juga punya pendapat yang sama. Meski ada banyak e-commerce yang saat ini bisa diakses, ia dan mertuanya tetap memilih untuk belanja langsung ke Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
“Udah (ngebandingin), tapi kalau kata saya yang di online shop masih kurang bagus. Lebih bagus beli langsung, puas milihnya, banyak pilihannya,” ujar Riri saat dijumpai kumparan di jembatan penyeberangan Pasar Tanah Abang, Minggu (31/3) sore.
Ia rela menyetir motor bersama mertuanya dari Ciledug. Meski hampir satu jam di jalan berpanas-panasan dan terkena macet ia tak masalah.
Pergi ke Pasar Tanah Abang jelang lebaran sudah jadi tradisi keluarga yang dilakukan tiap tahunnya. Saat ditemui kumparan ia sudah membawa tiga plastik belanja yang berisi baju dan celana untuk hari raya.
“Ya kalau habis hampir hampir sejuta, baju, celana ya begitu-begitu aja. Paling mahal itu gamis, (harganya) Rp 160 ribu,” jelasnya.
Riri dan ibu mertuanya mengaku tak masalah dengan keramaian Tanah Abang jelang lebaran. Suasana ini, kata dia, justru harus dinikmati sebab hanya terjadi setahun sekali.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ia cukup berkunjung sekali saja ke Tanah Abang untuk berbelanja. Cukup satu kali kunjungan langsung borong banyak belanjaan.