Cerita Pengurus Panti Asuhan Terima Sedekah dari Orderan Fiktif di Sidoarjo

Sopir ojol menyedekahkan makanan order fiktik ke panti asuhan di Sidoarjo, Jatim. Foto: Dok. Suci Lailatul Jannah

Sebuah panti asuhan di Sukodono, Sidoarjo, Jatim, kerap menerima tamu malam-malam sejak Agustus 2021. Mereka yang datang adalah sopir ojek online (ojol) yang menerima orderan makanan fiktif.

Suci Lailatul Jannah, salah satu pengurus panti, mengatakan, ada sopir ojol yang datang ketika pukul 23.00 WIB. Saat itu, anak-anak telah tidur.

Mereka mendatangi panti tersebut untuk menyedekahkan makanan yang dipesan oleh pelanggan yang tak bertanggung jawab. Yang terakhir adalah pada Selasa (21/9) malam. Ia menerima tiga orang sopir ojol.

"Bapak-bapak lagi kebingungan dapet orderan fiktif. Biasanya waktu saya tanya, orderan fiktif menggunakan nomor luar negeri. Ditelepon gak bisa," ujar Suci kepada kumparan, Rabu (22/9).

Ia menambahkan, order fiktif itu tidak hanya berasal dari satu aplikasi daring. Pesanannya pun juga tidak sedikit. Bahkan, ada seorang sopir yang sehari datang dua kali ke panti karena order palsu tersebut.

"Pernah kami mendapat 8 bungkus seblak, 6 kotak nasi, dan 2 kotak pizza," imbuhnya.

Suci menambahkan, orderan palsu itu tidak dialamatkan ke panti asuhan. Melainkan dari wilayah lain. Kemudian, sopir tersebut memberikan makanan tersebut ke pihak panti asuhan. Sesuai ketentuan pihak aplikasi, bila driver mendapat orderan fiktif maka bisa refund ke kantor dan makanan diberikan ke panti asuhan sekitar.

"Alamat random. Ga jelas. Waktu didatengin gak ada. Nomor handphonenya pun gak bisa ditelepon. Emang sengaja iseng," pungkasnya.

Ia mengatakan ojol tersebut sudah mengurus pengembalian uang (refund) kepada pihak aplikator. Prosesnya memakan waktu 2-5 hari.