Cerita Polisi Lalu Lintas yang Kejar Pengedar Sabu di Surabaya

16 Februari 2018 18:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi heroik Bripka Yulianto  (Foto: Phaksy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi heroik Bripka Yulianto (Foto: Phaksy/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi pengejaran terhadap pengedar sabu-sabu di Jalan Raya Surabaya, Kota Surabaya, Jawa Timur, masih teringat jelas di kepala Bripka Yulianto (38). Anggota polisi lalu lintas itu juga menjadi korban lantaran ditabrak mobil pelaku saat berusaha menghentikannya.
ADVERTISEMENT
Yulianto yang kini masih terbaring di RS Bhayangkara Polda Jatim menceritakan pengejaran tersebut. Yulianto menuturkan, awalnya ia berniat menghalangi laju mobil Toyota Vios bernopol L 1555 QO yang dikendarai pelaku bernama Ifron Muchtarom.
"Saya pikir saya harus ada di depan mobil ini, (lalu) menyetop 1 atau 2 mobil depannya supaya berhenti. Tapi ternyata mobil-mobil ini jalan semua," kata Yulianto saat ditemui di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Jumat (16/2).
Akhirnya, kata dia, hanya tinggal satu mobil pikap di depan mobil pelaku. "Saya suruh pikap berhenti, maksud saya berhenti di tempat. Malah pikap ini minggir, dipikir mau ditilang," ujarnya.
Setelah mobil pikap minggir, mobil pelaku langsung menabrak motor dinas Yulianto berwarna putih. "Saya menoleh, pikap ternyata menepi dan saya kena tabrak mobil pelaku," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Meski jatuh terkapar ditabrak mobil pelaku, Yulianto yang terluka itu dengan spontan mencari HT di sakunya. Dia menginformasikan kepada rekan-rekannya bahwa pelaku kabur.
"Saya nggak mikir apa-apa lagi, rasanya ingin memberikan laporan pada anggota di Pospol (pos polisi) lain kalau buronan kabur," ujarnya.
Tak lama kemudian, dengan seragam dinas compang-camping, Yulianto mendapatkan pertolongan medis dari PMI dan petugas Command Center Surabaya.
"Saya enggak mau diangkat (ke ambulans). Saya sempat ke Pospol Siola jalan kaki, sampai pos saya terkapar kemudian telepon istri saya," ujarnya.
Bagi Yulianto, aksi pengejaran terhadap pengedar sabu-sabu yang terjadi pada Kamis (15/2) siang itu menjadi pengalaman besar selama hidupnya. Dia memetik pelajaran untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan tugas.
Aksi heroik Bripka Yulianto  (Foto: Phaksy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi heroik Bripka Yulianto (Foto: Phaksy/kumparan)
Sementara itu, istri Yulianto, Ertina Dwi Anggraini, yang mendapat kabar kejadian itu langsung menjemput dan membawanya ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Saya dapat kabar Bapak kecelakaan, saya langsung datang dan bawa beliau ke sini. Sudah saya pikirannya cepat sampai jemput beliau," ujar Ertina yang mendampingi Yulianto.
Aksi heroik Bripka Yulianto  (Foto: Phaksy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi heroik Bripka Yulianto (Foto: Phaksy/kumparan)
Ertina bersyukur suaminya selamat. Dia berharap pelaku yang telah tertangkap itu mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatan nekatnya.
"Alhamdulillah keadaan membaik, ada trauma dan memar di bagian pinggang kanan dan kiri," ucap Ertina tentang kondisi suaminya saat ini.