Cerita Puteri Komarudin, Politikus Milenial Duduk di DPR

9 Oktober 2019 6:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR Fraksi Golkar Puteri Komarudin Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Fraksi Golkar Puteri Komarudin Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Pelantikan 575 anggota DPR baru pada 1 Oktober 2019 lalu, memunculkan banyak wajah milenial pintar dan menyegarkan yang memberi harapan pada nasib parlemen 5 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Puteri Komarudin. Anggota DPR kelahiran 21 Agustus 1993 atau berusia 26 tahun ini, baru pertama kali merasakan kursi Senayan.
Puteri berhasil masuk DPR lewat Partai Golkar dari di dapil Jawa Barat VII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta. Tak main-main, di periode pertamanya ini Puteri berhasil mengumpulkan 70.164 suara.
Meski baru menyandang status 'wakil rakyat', namun nama belakang Komarudin dan pilihan Partai Golkar, langsung mengingatkan pada sosok politikus senior Golkar Ade Komarudin. Ya, Puteri adalah anak kandung Ketua DPR ke-17 pengganti Setya Novanto, Ade Komarudin.
Sebelum menjadi salah satu tokoh muda di Parlemen, Puteri memulai kariernya di dunia keuangan. Puteri menjabat sebagai Junior Bank Supervisor di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama 3 tahun lebih.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kariernya di dunia politik juga dirajut dari posisinya sebagai Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan atau KPPG di Parti berlambang beringin. Posisi tersebut dipegangnya selama 1 tahun lebih.
Menjadi pemudi cemerlang, Puteri sejak remaja telah mengenyam pendidikan di negeri tetangga. Puteri merupakan lulusan Chai Chee Secondary School di Singapura. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di Universitas Melbourne jurusan ekonomi.
Dia bercerita, rahasia suksesnya lolos di periode pertamanya ini tak lain dengan gencar berkampanye melalui pendekatan secara langsung ke masyarakat. Dia tak segan-segan berkeliling ke 500 desa untuk langsung menemui rakyat yang akan diwakilkannya di Parlemen.
Anggota DPR Fraksi Golkar Puteri Komarudin saat masa kampanye Pileg 2019 Foto: Dok. Pribadi
Meski hujan kampanye sempat mengguyur sosial media, Puteri mengaku tak menggunakan strategi itu. Malah, dia kampanye dengan mendatangi rumah warga sambil mendengar langsung keluhan-keluhan.
ADVERTISEMENT
“Aku pakai strateginya tradisional sih. Aku enggak terlalu fokus di sosmed, karena dapil aku itu walaupun dekat dengan Jakarta, tapi tingkat pemerataannya masih sangat jauh gitu,” ujar Puteri saat berbincang dengan kumparan, Rabu (9/10).
Selama masa blusukan, dia menyebut banyak warga yang berharap adanya pembenahan infrastruktur di tempatnya. Selain pembangunan fisik dan nyata, menurutnya yang paling diinginkan warganya yakni sesederhana hubungan antara wakilnya dan rakyatnya yang terjaga.
"Jadi mereka merasa dilupakan karena hanya disambangi lagi 5 tahun sekali. Terus makanya dari mereka banyak juga yang berpikir secara praktis, kalau gitu wani piro. Itu kan ya praktik money politics gitu," terangnya.
"Jadi mereka berharap kita akan terus ke sana, terus peduli, terus menyerap aspirasi mereka," tutup Puteri yang ingin duduk di komisi keuangan DPR itu.
ADVERTISEMENT