news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Rossalita Penyintas COVID-19: Gerak Cepat Isolasi Agar Penularan Berhenti

8 Oktober 2020 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Made Rossalita, penyintas COVID-19. Foto: Dok. Satgas
zoom-in-whitePerbesar
Made Rossalita, penyintas COVID-19. Foto: Dok. Satgas
ADVERTISEMENT
Made Rossalita Mirah Utami sadar betul, bahwa ketika dirinya terinfeksi COVID-19, dampaknya bukan hanya menyangkut dirinya. Namun juga keluarga, terlebih anaknya yang berusia 1,5 tahun, juga masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ketika ia di reaktif melalui rapid test, Rossalita langsung isolasi mandiri. Sambil menunggu hasil tes swab corona.
"Pertama kali saya positif COVID-19, yang pertama saya lakukan adalah memisahkan diri saya dengan anak saya. Saya punya anak usianya sekitar 1,5 tahun, jadi pada saat saya reaktif rapid test, saya langsung isolasi mandiri," tutur Rossalita dalam diskusi virtual dengan BNPB, Kamis (8/10).
"Anak saya langsung saya ungsikan ke rumah orang tua saya. Jadi saya cuma bersama suami pure isolasi mandiri walaupun hasil swab belum keluar," sambungnya.
Saat swab keluar dan hasilnya positif, ia informasikan ke RT/RW setempat melalui suaminya. Sebab, sang suami negatif corona.
"Dari RT/RW, dia informasikan ke Puskesmas, dan Puskesmas informasikan langsung ke suami saya, bagaimana historinya, apa yang harus saya lakukan, diberikan vitamin, lalu akan ada swab lagi berapa kali," tutur dia.
Petugas lab menyiapkan sampel sebelum pengujian virus corona (COVID-19). Foto: Cooper Neill/REUTERS
Rossalita sadar betul bahwa apa yang dilakukannya ini sangat penting. Juga untuk kepentingan masyarakat lain agar penularan tak terus terjadi.
ADVERTISEMENT
"Untuk semua agar sehat, COVID-19 langsung putus, lebih baik kita enggak bertemu dulu daripada menyebar ke mana-mana," jelas dia.
Kepala Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas COVID-19, Dwi Listyawardani pun menanggapi positif apa yang dilakukan Rossalita. Menurutnya, Rossalita juga beruntung karena lingkungan sekelilingnya juga proaktif membantu, bukan mengucilkan.
"Ya, tentunya ibu Made Lita sangat beruntung, ya, punya keluarga yang bisa membantu, punya lingkungan tetangga yang kondusif, tidak semua seperti itu," tutur Dwi dalam forum yang sama.