Cerita Santri Rumah Tahfiz Yasinta Salatiga yang Kesulitan Air

5 Juni 2020 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja membuat sumur bor bantuan untuk Rumah Tahfidz Yasinta. Foto: Daarul Qur'an
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja membuat sumur bor bantuan untuk Rumah Tahfidz Yasinta. Foto: Daarul Qur'an
ADVERTISEMENT
Air merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Di kehidupan sehari-hari air digunakan untuk mencuci, mandi, minum dan lain-lain. Bila kekurangan air, khususnya di musim kering kehidupan masyarakat menjadi sulit.
ADVERTISEMENT
Salah satunya terjadi di Rumah Tahfiz Yasinta. Rumah Tahfiz merupakan salah satu rumah tahfiz berbasis pondok pesantren yang terletak di Dusun Cabean, Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah.
Seperti dalam siaran pers PPA Daru Qur'an, Jumat (4/6), rumah Tahfiz Yasinta telah berdiri sejak 2012 lalu dan memiliki 70 santri mukim. Tak hanya itu, mereka pun sekolah di lembaga pendidikan yang sama dengan rumah tahfiz ini.
Sejumlah santri mengambil air dari saluran air untuk kebutuhan sehari-hari. Foto: Daarul Qur'an
Setiap hari santri menghabiskan waktunya untuk belajar serta menghafal Al-Quran. Tak jarang juga pada sore harinya mereka menghabiskan waktu untuk murojaah sembari melihat pemandangan gunung di balik bangunan pondok.
Saat musim penghujan seperti saat ini, santri tak pernah khawatir akan ketersediaan air di pondoknya. Namun berbeda ketika musim kemarau datang, mereka harus amat menghemat air untuk bisa saling berbagi dengan yang lain.
ADVERTISEMENT
Sebab, kekeringan sering kali datang. Padahal air adalah salah satu kebutuhan pokok bagi mereka untuk menunjang kehidupan sehari-hari serta kegiatan belajarnya.
Bila musim kemarau tiba, seringkali mereka menumpang hingga ke rumah-rumah warga. Bahkan tak jarang harus rela mengambil air sungai untuk dapat memenuhi kebutuhan beribadah dan kebersihan.
Rumah Tahfidz Yasinta menerima bantuan sumur bor. Foto: Daarul Qur'an
Ustaz Mahsudi selaku pengasuh di Rumah Tahfiz Yasinta ini merasa kasihan kepada santri-santrinya jika hal ini terus dibiarkan tanpa dicarikan solusinya. Ia pun bermaksud membuatkan sumur bor untuk santri agar kendala kekurangan air ini tak menjadi hambatan bagi santri dalam menuntut ilmu.
Berawal dari keprihatinan ini, PPPA Daarul Quran Semarang berupaya membantu pengadaan sumur bor untuk Rumah Tahfiz Yasinta. Rencana ini pun disambut baik oleh para donatur yang antusias mendukung program tersebut.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, saya mengucapkan banyak terima kasih untuk PPPA Daarul Quran Semarang yang telah membantu mewujudkan pembuatan sumur bor untuk santri, insyaAllah ini sangat bermanfaat sekali untuk santri-santri di sini. Semoga saat-santri nanti kembali masuk sumur bor ini telah siap untuk digunakan," tutur Ustaz Mahsudi dalam keterangan persnya, Jumat (5/6).
Direktur Utama PPPA Daarul Quran Abdul Ghofur pun menyatakan rasa syukurnya dan terima kasih kepada para donatur yang selalu siap mendukung program-programnya.
Sejumlah santri Rumah Tahfidz Yasinta menerima bantuan sumur bor. Foto: Daarul Qur'an
“Jazakumullah khair untuk semua donatur yang telah mendukung program ini, semoga dengan adanya sumur bor ini dapat menjadi semangat baru bagi santri untuk terus semangat dalam menghafal ayat-ayat Al-Quran sehingga akan terus mengalir pula kebaikan untuk kita semua. Aamiin,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.