Cerita Transpuan Panama Dilecehkan akibat Lockdown Berdasarkan Gender

19 Mei 2020 16:48 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo transgender di Amerika Serikat. Foto: REUTERS/Carlo Allegri
zoom-in-whitePerbesar
Demo transgender di Amerika Serikat. Foto: REUTERS/Carlo Allegri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Monica tampak sibuk di dapur. Dia tengah membuat sop ayam dengan dengan sambal saus tomat. Bahan-bahannya telah siap, tinggal beberapa potong ayam yang harus dibeli.
ADVERTISEMENT
Jadilah, Monica keluar rumahnya yang berlokasi di dekat bandara Panama City menuju toko kelontong. Jalanan tampak lebih sepi dari biasanya imbas kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah untuk mengikis penyebaran virus corona.
Ada satu peraturan yang berbeda dalam penerapan lockdown di Panama. Pemerintah mengkategorikan warganya berdasarkan jenis kelamin untuk bisa keluar rumah.
Bagi wanita, mereka diizinkan membeli segala kebutuhan pada Senin, Rabu, dan Jumat. Sementara, kaum pria hanya boleh keluar rumah pada Selasa, Kamis, dan Sabtu. Sedangkan, khusus Minggu semua orang harus tinggal di rumah masing-masing.
Dikisahkan BBC, pada hari itu, Rabu beberapa waktu lalu, Monica hendak belanja di toko milik keluarga asal China. Mereka telah saling mengenal dengan baik. Akan tetapi, kondisinya ketika itu tampak berbeda. Tak ada senyum dari pemilik toko seperti biasa ketika melihat Monica datang.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak bisa melayani kamu, Monica. Polisi bilang hari ini hanya bisa melayani perempuan, bukan maricon (transpuan),” ujar sang pemilik toko.
Ya, Monica merupakan transpuan yang sudah mulai berdandan menyerupai perempuan sejak usia 12 tahun. Dia mulai tak segan memanjangkan rambutnya dan memakai seragam sekolah ketat, yang berujung kepada bullyan dari teman-temannya.
Ketika usianya menginjak 14 tahun, ayahnya meninggal dunia secara mendadak yang menyebabkan keluarganya tak punya penghasilan. Monica akhirnya memilih sebagai pekerja seks komersial (PSK) transpuan di Panama City. Dari situ, ia mengaku mendapat pemasukkan yang lumayan.
Sepulangnya dari toko, ponsel Monica menerima pesan WhatsApp dari pemilik toko tersebut. Dia meminta maaf karena terpaksa mengikuti perintah dari pihak kepolisian. Sang pemilik toko akhirnya menyuruh adiknya untuk mengantarkan ayam ke rumah Monica.
Demo transgender di Amerika Serikat. Foto: REUTERS/Carlo Allegri
Melihat kebaikan sang pemilik toko, Monica tak henti mengucapkan rasa terima kasihnya. Akan tetapi, dia tak ingin berpangku tangan kepada orang lain selama menghadapi pandemi ini. Dia ingin menjaga keluarganya dengan caranya sendiri.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, Kamis, Monica lantas kembali memutuskan untuk keluar rumah. Dia berpikir akan diterima masyarakat dan kepolisian karena masih dianggap sebagai laki-laki.
Namun, keputusannya itu bahkan berdampak lebih buruk. Monica mengalami peristiwa yang tak akan pernah dilupakan seumur hidupnya.
Ketika itu, Monica pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan selama dua minggu ke depan. Begitu sampai di lokasi, antrean terlihat sudah mengular.
Selain mengatur jadwal keluar rumah sesuai jenis kelamin, pemerintah Panama juga membatasi setiap warganya hanya boleh beraktivitas di luar rumah maksimal dua jam.
Saking panjangnya, waktu dua jam bagi Monica pun sudah habis. Seketika itu pula tampak enam orang polisi menghampirinya dan langsung menariknya keluar dari antrean.
Cara berbagai negara hadapi pandemi corona Foto: REUTERS
“Mereka bilang waktu saya di luar rumah sudah habis. Mereka lantas mulai memeriksa tubuh saya. Salah satunya meremas payudara saya. Sambil tertawa, dia bilang saya bukan wanita dan terus menghina saya,” kata Monica lirih.
ADVERTISEMENT
Semua orang di sekitar peristiwa itu tampak hanya berdiam diri. Mereka hanya terpaku tanpa melakukan apa pun.
Monica pun mengaku tak pernah merasa kesepian sehebat itu dalam hidupnya.
Hingga kini, Panama memiliki lebih dari 9.700 kasus positif corona dengan 279 orang meninggal dunia.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.