Cerita Tri Yuliani, Relawan yang Makamkan Jenazah Pasien Corona hingga Subuh
ADVERTISEMENT
Petugas pemakaman biasanya identik dengan kaum Adam. Namun hal itu tidak berlaku bagi Tri Yuliani. Gadis berusia 23 tahun itu justru memilih menjadi relawan yang bertugas untuk memakamkan jenazah pasien corona di Tasikmalaya .
ADVERTISEMENT
Tri berasal dari Kota Banjar, Jawa Barat. Dia rela berpisah dengan keluarganya dan tinggal di indekos di Tasikmalaya sebagai relawan Satuan Tugas (Satgas) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya.
Tugas Tri sebagai relawan BPBD bukan hanya satu jenis. Berbagai tugas pernah dilakoni, mulai dari menginput data angka penyebaran COVID-19, mendata angka kematian, hingga urusan pemakaman jenazah pasien COVID-19.
"Ya, pertama ada penugasan di piket sendiri. Kalau misalnya ada laporan yang meninggal yang diduga positif Covid, terus ditugaskan pada hari itu, ya, saya jadi petugas pemakaman," kata Tri saat berbincang dengan wartawan, Rabu (14/07).
Tri bercerita, awalnya dia merasa takut mengurusi pemakaman jenazah pasien COVID-19. Namun karena sudah panggilan jiwa dan menjadi kewajibannya sebagai relawan, dia akhirnya melawan rasa takut tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau masalah takut, ya, takut juga sih, gimana, ya? Tapi ini buat pengalaman juga, jadi tetap harus dicoba. Pertama ikut pemakaman, kan malam hari pas pertama ditugaskan," ujarnya.
Tantangan terberat saat ini bagi Tri adalah jumlah jenazah yang harus dikuburkan setiap hari terus meningkat. Bahkan, terkadang dia harus bekerja hingga subuh.
"Sekarang banyak juga yang dimakamankan, sehari bisa ada 15 hingga 18 jenazah," ucap Tri.
Dalam membantu pemakaman, Tri juga turut mengangkut peti jenazah.
Meski lelah, namun itu semua sudah menjadi tugasnya sebagai relawan. Dalam kondisi lelah pun Tri tetap berusaha agar proses pemakaman bisa berjalan baik dan sesuai dengan protokol kesehatan yang ada.
"Capek, ya, capek juga, sih, tapi ini tugas yang harus dilakukan sebagai relawan COVID-19 di BPBD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat," ucap Tri.
Dengan meningkatnya angka kematian akibat COVID-19 yang terjadi saat ini, Tri berharap warga bisa mematuhi protokol kesehatan dan pandemi ini segera berakhir agar tidak ada lagi nyawa yang hilang karena virus corona ini.
ADVERTISEMENT
"Kasus kematian akibat COVID-19 kan sedang meningkat, ya kami imbau kepada masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan seperti mengunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta membatasi mobilitas," pesan Tri mengunci wawancara.