Cerita Warga Afghanistan Sembunyi di Kamar saat Pintu Apartemen Diketok Taliban
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga Afghanistan dilanda ketakutan sejak Taliban mulai berkuasa. Mereka memilih bersembunyi guna menghindari para Taliban.
ADVERTISEMENT
Satu keluarga bahkan rela berdesakan bersembunyi di kamar mandi ketika anggota Taliban bersenjata mengetok pintu apartemen tempat tinggal mereka di Kabul. Padahal, keluarga itu terdiri dari 16 orang.
Lampu apartemen hingga ponsel dimatikan. Mulut anak-anak pun ditutup agar tidak ketahuan oleh anggota Taliban yang mengetok pintu tersebut.
"Keluarga saya ketakutan. Setiap detik mereka melihat sebuah mobil lewat di jalan, mereka lari ke kamar kecil," kata salah satu anggota keluarga tersebut, dikutip dari Reuters, Sabtu (21/8).
Mereka tidak tahu harus bagaimana. Namun, mereka juga tidak mau mengambil risiko.
Dua anggota keluarga mereka terbunuh dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga menyaksikan gelombang pembantaian di penjuru Afghanistan dalam setahun terakhir. Pemerintah Afghanistan menuding Taliban di balik peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
"Makanan terbatas dan harga naik. Situasi untuk keluarga saya sangat buruk," kata warga Afghanistan itu.
Ketakutan yang dirasakan warga Kota Kabul, Afghanistan, kini semakin terasa setelah hampir seminggu kelompok Taliban mengambil alih kota tersebut pada Minggu (15/8) lalu.
Walau sebelumnya telah menjamin tak akan membalas dendam pada sejumlah mantan pejabat Afghanistan dan juga akan memberikan hak-hak perempuan, Taliban justru dilaporkan saat ini tengah melakukan pencarian dengan cara mendatangi sejumlah rumah warga.
Saat ini, puluhan ribu orang telah mengevakuasikan dirinya dari Afghanistan. Sementara itu, masih ada banyak lagi yang juga berusaha melarikan diri, utamanya para perempuan.
Seorang aktivis yang tinggal di Kabul mengatakan bahwa sejumlah perempuan yang ia kenal kini mulai menghilangkan jejaknya dari media sosial. Mereka takut dicari oleh Taliban.
ADVERTISEMENT
Para aktivis, wanita, mantan pejabat, jurnalis, mantan tentara, dan anggota badan intelijen yang sekarang sudah tidak aktif, percaya bahwa keselamatan mereka sangat perlu untuk dikhawatirkan. Sebab, para pasukan Taliban yang terus mendatangi rumah-rumah warga tersebut bisa saja sedang menargetkan dirinya.
Menurut keterangan Co-Director of the Afghanistan Analysts Network (AAN), Thomas Ruttig, tindakan tersebut merupakan kampanye pengintimidasian. Namun, belum diketahui apa tujuan dari pencarian ke rumah-rumah tersebut. Hanya saja itu tetap memberikan rasa takut pada warga setempat.
"Belum tentu untuk menangkap atau membunuh mereka, tapi itu sudah cukup menakutkan, dan itu juga menunjukkan bahwa mereka telah menyiapkan daftar dan tahu orang mana yang mereka cari," katanya.