Cerita Warga Jepang yang Mengungsi Ketika Peringatan Tsunami Dikeluarkan

16 Januari 2022 3:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Letusan gunung berapi bawah laut di lepas pantai Tonga, Sabtu (15/1/2022). Foto: CIRA/NOAA/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Letusan gunung berapi bawah laut di lepas pantai Tonga, Sabtu (15/1/2022). Foto: CIRA/NOAA/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami di sejumlah wilayah, khususnya di wilayah pesisir, menyusul letusan gunung api bawah laut Tonga pada Sabtu (15/1). Ada dua wilayah yang diperkirakan akan diterjang tsunami 3 meter, yaitu Pulau Amami dan Pulau Tokara di Prefektur Kagoshima dan Prefektur Iwate.
ADVERTISEMENT
Mendengar peringatan tsunami, warga di wilayah tersebut langsung mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman. Bahkan tamu hotel di sekitar wilayah tersebut langsung diungsikan ke lantai paling atas.
Dikutip dari NHK, seorang karyawan hotel dekat Pelabuhan Naze dan Pulau Amami Oshima mengatakan pihaknya langsung mengungsikan tamu yang menginap di lantai bawah ke lantai paling atas, yaitu lantai 10. Ada sekitar 50 orang yang sedang menginap di hotel tersebut.
Karyawan hotel mengatakan belum melihat ada perubahan pasang surut air dari hotel, namun sejumlah mobil terlihat mengungsi menuju lokasi yang lebih tinggi.
Sementara karyawan hotel lain yang lokasinya dekat pesisir mengatakan tak bisa melihat ombak karena cukup gelap. Namun, pihaknya langsung mengungsikan sekitar 8 tamunya ke lantai yang paling tinggi, yang tingginya sekitar 10 meter di atas permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Di hotel lainnya yang lokasinya dekat Pelabuhan Naze mengatakan, ada sekitar 10 warga di sekitar wilayah tersebut yang datang ke hotel untuk mengungsi.
Warga lain lewat wawancara telepon dengan NHK mengatakan sempat mengira peringatan tsunami dikeluarkan karena gempa. Namun begitu mengetahui peringatan tsunami dikarenakan letusan gunung api bawah laut, ia dan keluarganya langsung mengungsi ke pusat pengungsian.
Peringatan tsunami 3 meter di Prefektur Iwate, Sabtu (15/1/2022). Foto: Badan Meteorologi Jepang
Kepala Badan Meteorologi Jepang, Miyaoka Kazuki, mengatakan belum diketahui kapan peringatan tsunami akan dicabut. Ia mengimbau masyarakat untuk berada di tempat yang aman dan jangan beranjak sampai peringatan tsunami dicabut dan dinyatakan aman untuk kembali ke rumah masing-masing.
"Sampai peringatan tsunami dicabut, kami mengimbau warga untuk tidak meninggalkan tempat, khususnya jika sudah mengungsi. Jauhi wilayah pantai," kata Miyaoka dalam konferensi pers.
ADVERTISEMENT
Miyaoka juga menyebut masih ada kemungkinan tsunami susulan terjadi. Sehingga masyarakat diminta untuk terus waspada.