Kerja bakti di Teluk Gong, Jakarta Utara

Cerita Warga Teluk Gong Usai Hadapi Banjir Setinggi 2 Meter

5 Januari 2020 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerja bakti bersama warga korban banjir di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (5/1).  Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kerja bakti bersama warga korban banjir di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (5/1). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Yani asyik membersihkan jendela rumahnya dengan air banjir yang masih menggenang setinggi betis. Tangan kanannya dengan sigap menggosok kaca dan dinding rumahnya yang kotor dengan menggunakan lap bercampur sabun.
ADVERTISEMENT
Rumah petak di Jalan D2 Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, yang ditinggali Yani itu baru saja terendam banjir setinggi dua meter. Pun begitu dengan rumah tetangga Yani lainnya.
Meski Teluk Gong terkenal sering banjir, namun banjir di awal tahun ini membuat Yani terkejut. Pasalnya sudah lama ia tidak merasakan banjir setinggi itu.
"Saya enggak tahu bakalan banjir setinggi itu. Jam delapan got-nya penuh, eh enggak lama air naik langsung tinggi. Kalau dulu-dulu mau banjir, itu udah ada yang ngasih tahu. Kayak (bendungan) Katulampa udah berapa ketinggiannya, ini mah enggak," kata Yani mengingat peristiwa itu, Minggu (5/1).
Kerja bakti di Teluk Gong, Jakarta Utara, Minggu (5/1). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Yani mengatakan saat itu semua warga mengungsi. Ada yang ke rumah saudara, ada pula yang ke posko. Ia juga tidak memikirkan barang apa saja yang terendam banjir.
ADVERTISEMENT
"Ya udah enggak tahu lagi apa aja yang kerendem," ucapnya.
Setelah air mulai surut, Yani masih harus menginventarisir barang-barangnya yang masih bisa digunakan. Barang yang sudah terlanjur rusak karena terendam air pun terpaksa dibuang.
Untuk kebutuhan, menurutnya, selain makanan, warga masih membutuhkan obat-obatan. Sebab, terendam air banjir yang kotor dalam waktu lama membuat tubuh mudah terserang penyakit seperti masuk angin, gatal-gatal, hingga diare.
"Kita sekarang si butuh obat-obatan ya. Soalnya ini yang tua-tua ganti-gantian sakit sama yang kecil. Anak saya aja kemaren diare," ungkapnya.
Kerja bakti di Teluk Gong, Jakarta Utara, Minggu (5/1). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Selain Yani, warga lainnya, Sumadi juga mengaku masih membutuhkan hal yang sama. Sumadi yang mengungsikan keluarganya di lantai dua rumahnya itu menuturkan, selain obat, keluarganya juga masih membutuhkan selimut untuk menghangatkan diri.
ADVERTISEMENT
"Ini kan kita dingin banjir. Kalau bisa selimut juga ditambah. Dikasih ke warga satu-satu," kata Sumadi.
Menurutnya saat ini bantuan hanya diberikan ke posko banjir. Namun, tidak semua warga terdampak mendapatkannya pasalnya jumlah bantuan yang diterima di posko lebih sedikit dibanding dengan yang terdampak.
"Kita tuh inginnya bantuan masuknya ke RT-RT. Nanti kan RT-nya yang bagiin ke warganya. Warga RT 6 aja ada sekitar 200. Itu kalau enggak kebagian semua kan bisa marah," kata Sumadi.
Wilayah Teluk Gong terdampak banjir pada Rabu (1/1). Hujan deras sejak malam tahun baru membuat air di saluran meluap. Ketinggian air bervariasi, paling parah mencapai 2 meter.
Meski begitu banjir mulai surut sejak Sabtu (4/1) malam. Kini hanya sebagian wilayah saja yang masih tergenang dengan ketinggian air sekitar 20 hingga 30 sentimeter.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten