China Ajak Indonesia Sediakan Vaksin Halal untuk Negara Islam

Bahan baku 15 juta dosis vaksin Sinovac (bulk) tiba di Bio Farma pada Selasa (12/1) malam. Foto: Dok. Istimewa

Pemerintah China mengajak Indonesia untuk mendukung ketersediaan dan keterjangkauan vaksin COVID-19 halal di negara-negara berkembang dan negara-negara Islam.

Hal tersebut disampaikan Kantor Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) melalui pernyataan kepada Antara di Beijing pada Senin (11/1/2021).

Permintaan China disampaikan seiring penerbitan sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh perusahaan China, Sinovac Biotech Ltd.

Petugas menurunkan vaksin corona Sinovac saat tiba di gudang Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (5/1). Foto: Rony Muharrman/ANTARA FOTO

"Berkat dukungan pemerintah China dan pemerintah Indonesia pula, Sinovac bersama mitranya di Indonesia berhasil melakukan kerja sama penelitian dan pengembangan, pengadaan, dan uji klinis tahap ketiga hingga akhirnya berhasil memperoleh sertifikat halal," kata MFA seperti dikutip dari Antara.

MUI mengeluarkan fatwa halal dan suci bagi vaksin corona Sinovac buatan China pada 8 Januari 2021. Penetapan ini dilakukan usai melakukan pendalaman terhadap kandungan vaksin.

Presiden Joko Widodo disuntik dosis pertama vaksin corona Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Agus Suparto/Istana Presiden/Handout via REUTERS

"Ini pembahasan diawali dengan mendapatkan hasil mengaudit dari tim auditor yang kemudian dilanjutkan," kata Ketua Komisi Fatwa dan Halal MUI Asrorun Niam dalam jumpa pers virtual, Jumat (8/1) lalu.

Sementara itu, untuk memastikan vaksin corona Sinovac aman, Indonesia memulai program vaksinasi massal pada Rabu (13/1/2021). Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin buatan China tersebut.

Kementerian Agama menyerahkan sertifikat halal vaksin Sinovac untuk COVID-19 kepada PT Bio Farma (Persero), Rabu (13/1). Foto: Kemenag RI