China Hadapi Gelombang Virus Corona Terburuk Sejak Maret 2020

19 Januari 2021 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis dengan APD melakukan swab tes virus corona kepada warga di Qingdao, provinsi Shandong, China. Foto: cnsphoto via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis dengan APD melakukan swab tes virus corona kepada warga di Qingdao, provinsi Shandong, China. Foto: cnsphoto via REUTERS
ADVERTISEMENT
China kembali berhadapan dengan pandemi virus corona. Bahkan gelombang kali ini adalah yang terburuk sejak Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Triwulan awal tahun lalu merupakan waktu ketika China berhadapan dengan gelombang awal virus corona dan yang terburuk dalam sejarah pandemi COVID-19.
Saat itu penambahan kasus sempat menyentuh angka 14 ribu dalam 24 jam. Usai gelombang awal mereda, China hanya berhadapan dengan kasus-kasus kecil yang bisa diredam dengan cepat.
Salah satunya saat penyebaran virus corona muncul di pasar induk Beijing Juni 2020 lalu. China cepat menanggulangi klaster tersebut.
Pada 2021 ini keadaan mulai berbeda. Selama tujuh hari hingga Selasa (19/1/2021) kasus baru harian selalu di atas 100.
Belasan kota, yang mayoritas berada di sekitar Beijing, telah memberlakukan lockdown. China juga mempercepat vaksinasi dan melarang warga keluar rumah saat libur Imlek.
Namun, cara-cara itu sampai saat ini belum ampuh. Kini total kasus infeksi virus corona di China sudah menyentuh angka 89.454.
ADVERTISEMENT
Jubir Kemlu China Hua Chunying mengakui mereka harus bertindak lebih. Namun, Hua menegaskan usaha lebih tak berarti upaya China saat ini kurang manjur.
"Tentunya kami harus berupaya lebih baik, seperti pula yang harus dilakukan negara lain seperti AS, Inggris, dan Jepang," kata Hua seperti dikutip dari Reuters.