China Peringatkan Taiwan soal Kemerdekaan: Akan Ambil Tindakan Drastis

29 Desember 2021 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolase foto: Bendera China dan Taiwan. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kolase foto: Bendera China dan Taiwan. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Hubungan antara China dan Taiwan kian memanas. Pada Rabu (28/12), China menegaskan akan mengambil “tindakan drastis” jika Taiwan mencoba bergerak menuju kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Selama ini, China mengeklaim Taiwan sebagai wilayah mereka dan dapat diambil dengan paksa jika perlu. Sedangkan Taiwan bersikeras bahwa mereka adalah negara yang berdaulat.
Juru bicara Kantor Urusan Taiwan, Ma Xiaoguang, mengatakan Beijing mencoba untuk meraih reunifikasi atau persatuan secara damai dengan Taiwan.
Namun, jika ada “garis merah kemerdekaan Taiwan" yang dilanggar, China tak segan-segan mengambil tindakan.
“Jika pasukan separatis di Taiwan yang mencoba meraih kemerdekaan melakukan provokasi, menunjukkan kekerasan atau bahkan melanggar garis merah, kami akan mengambil tindakan drastis,” ujar Ma, dikutip dari Reuters.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen setelah disuntik dengan Vaksin Medigen Taiwan, di National Taiwan University Hospital, di Taipei, Taiwan, Senin (23/8/2021). Foto: Ceng Shou Yi/NurPhoto/Reuters
Ma tidak merincikan tindakan drastis seperti apa yang dimaksud. Tetapi, sejak lama, Beijing memang sudah mengancam akan menarik kembali Taiwan secara paksa, jika memang perlu.
ADVERTISEMENT
Ma mengatakan, provokasi oleh pasukan pro-kemerdekaan dan intervensi eksternal dapat tumbuh lebih “tajam dan intensif” dalam beberapa bulan ke depan.
“Tahun depan, situasi Selat Taiwan akan menjadi lebih kompleks dan berat,” tegas dia.
Dalam beberapa bulan terakhir, China kerap kali menunjukkan tekanan terhadap Taiwan. Ratusan jet dan pesawat tempur China tak henti memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) milik Taiwan.
Ilustrasi jet tempur China. Foto: JOHANNES EISELE/AFP
Namun, Taiwan menegaskan, tekanan dari China tidak akan membuat mereka goyah.
Selain itu, sejumlah negara juga memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan dan beralih ke China. Salah satu yang terbaru adalah Nikaragua, negara di Amerika Tengah.
Hanya sedikit negara yang memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan. China menolak keras berhubungan dengan negara yang mengakui kedaulatan Taiwan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, hanya 13 negara dan Vatikan yang masih mengakui Taiwan. Padahal, pada 2017 lalu jumlahnya ada 21.
Taiwan menjadi faktor kunci dari memanasnya hubungan antara China dan Amerika Serikat. AS adalah pendukung dan juga pemasok persenjataan bagi Taiwan meskipun keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.