Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Marcus Volke pamit kepada keluarganya. Ia meninggalkan Ballarat, kota kecil di selatan Australia. Ia hendak mencoba peruntungan di luar kampung halamannya. Katanya, ia akan berkeliling dunia dengan menjadi koki di kapal pesiar.
Marcus sebenarnya hidup berkecukupan di Ballarat. Di sana dia dekat dengan keluarga, bekerja sebagai juru masak di tempat kakaknya, dan punya hubungan langgeng dengan pasangannya. Namun, ia ingin kehidupan lain—dan berbohong kepada keluarganya.
Alih-alih mengarungi samudera, Marcus tidak meninggalkan negaranya sama sekali. Ia tinggal di Melbourne—yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat 1,5 jam saja dari Ballarat—dan bekerja di sebuah tempat hiburan malam sebagai pekerja seks.
Di tempat hiburan malam itu, tahun 2013 ia bertemu dengan Mayang Prasetyo. Cinta mereka bersemi di Melbourne .
Mayang lahir di Bandar Lampung, Sumatera, sebagai laki-laki bernama Febri Andriansyah. Sejak berumur satu tahun ia diasuh oleh neneknya karena orang tuanya bercerai.
Terpisah dari orang tua tak membuat Ebong—panggilan akrab Mayang cilik—jadi anak pemurung. Dia bahkan dikenal sebagai bocah yang mandiri, pintar mencari uang, dan pandai menghidupkan suasana.
Selulus SMA, Ebong meminta izin pada nenek—dan ibunya—untuk merantau ke Bali. Berikutnya, tahun 2009, ia terbang ke Thailand untuk operasi ganti kelamin.
Ebong alias Febri lalu berganti nama menjadi Mayang Prasetyo, dengan harapan ia bisa sesukses penyanyi Mayangsari. Sementara nama belakang “Prasetyo” dia ambil dari nama mantan pacarnya.
Di kemudian hari, Mayang pergi ke Australia. Tak ada yang tahu persis bagaimana dan kapan Mayang mulai tinggal di Benua Kanguru itu. Namun, Mayang tak melupakan keluarganya di Lampung. Ia terus mengirim uang untuk menopang kehidupan mereka.
Ivan Gneil, pemilik rumah bordil transseksual Pleasure Dome di Melbourne, mengatakan Mayang pernah bekerja padanya selama lima tahun. Ia lalu memutuskan keluar untuk membuat bisnis prostitusi pribadi bersama Marcus.
Di Melbourne, bisnis prostitusi adalah legal. Para pekerja seks umumnya terdaftar, dikontrol kesehatannya secara berkala, dan dikenai wajib pajak. Namun, tak semua bisnis prostitusi di sana legal. Ivan yakin, Mayang dibujuk Marcus untuk menjalankan bisnis seks ilegal.
“Mereka pergi ke dunia yang kurang sehat, bekerja ilegal, dan rawan berhubungan dengan obat-obatan. Tak ada yang bisa melindungi atau membantu mereka,” kata Ivan kepada The Courier Mail.
Pulang ke Lampung, Terbang ke Eropa
Hubungan Mayang dan Marcus terlihat semakin serius. Mereka tinggal bersama, bepergian bersama, dan membuat rekening bersama. Tahun 2013, Mayang membawa Marcus ke Indonesia dan memperkenalkannya kepada keluarganya di Lampung. Di sana, keduanya juga meminta izin untuk menikah.
“Dia [Marcus] adalah pria yang baik dan penyayang, tapi pemalu. Di mata kami, dia adalah orang yang baik,” ucap Nining mengingat pertemuannya dengan Marcus.
Selama di Lampung, Marcus mencoba berbagai masakan lokal dan memasak untuk keluarga Mayang. Ia bereksperimen dengan berbagai bumbu dan bahan makanan yang baru ia tahu pertama kali.
Setelah menghabiskan waktu seminggu di Lampung, Mayang dan Marcus pergi ke Bali—tempat yang dianggap Mayang sebagai rumah keduanya.
Dari Bali, mereka melanjutkan perjalanan ke banyak tempat—berkeliling Asia dan Eropa sembari bekerja di industri seks. Dalam perjalanan itu, Marcus dan Mayang menikah di Amsterdam, Belanda, lalu mendaftarkan pernikahan mereka di Kopenhagen, Denmark, pada 1 Agustus 2014.
Sebulan kemudian, September 2014, Mayang dan Marcus kembali ke Australia dan berencana tinggal sebentar di Brisbane. Mereka menghubungi Debrena Hughes, manajer gedung apartemen di 113 Commercial Road, Teneriffe, untuk melihat-lihat beberapa unit apartemen di sana.
Saat survei apartemen bersama Debrena, Mayang dan Marcus kerap berpegangan tangan. Kepada Debrena, Mayang mengaku tak bekerja, sedangkan Marcus adalah koki yang sedang mencari pekerjaan.
Keduanya sepakat menyewa unit apartemen di lantai dasar dengan halaman bermain untuk anjing. Mereka menandatangani kontrak sewa selama enam bulan, dan mulai menempati apartemen itu pada 13 September 2014.
Marcus lalu mencari pekerjaan sampingan. Dia diterima sebagai juru masak di sebuah restoran di Bulimba yang berjarak setengah jam perjalanan dari Brisbane. Kepada teman-teman kerjanya, Marcus menyebut Mayang sebagai pacarnya.
Namun, ada kemelut tersembunyi di balik kemesraan Mayang dan Marcus. Kemelut yang merayap naik dan tinggal menghitung hari untuk meletus.