Ciri Orang dan Rumah yang Perlu Dirukiah dari Gangguan Jin

28 April 2017 18:03 WIB
ADVERTISEMENT
Ilustrasi setan. (Foto: Istimewa)
Rukiah atau pengobatan dengan doa dapat dilakukan terhadap orang atau rumah yang diduga diganggu jin. Masalahnya, bagaimana kita bisa tahu pasti ada mahkluk halus yang memang mengganggu?
ADVERTISEMENT
“Baik disadari atau tidak, pintu-pintu masuk jin ada di setiap diri manusia,” kata Mohammad Fadli dari Komunitas Cinta Ruqyah (KCR), Ahad (23/4).
Menurutnya, jika ada seorang yang alim, misalkan hafiz atau penghafal Alquran, mengatakan di badannya tidak ada gangguan jin, itu belum tentu benar.
Artinya, tidak ada jaminan pada diri seorang alim, seorang hafiz, ustaz, maupun kiai, untuk bebas dari gangguan jin.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saja pernah terkena sihir,” kata Fadli.
Ia berujar, terdapat sejumlah ciri orang yang terkena gangguan jin, yakni: sering emosi, sering was-was, mudah tersinggung, galau, sulit tidur, tidur larut malam, suka berkata-kata kasar kepada orang, suka bemaksiat, sulit punya jodoh, sulit punya keturunan, sulit menjual rumah, sulit membaca Alquran, sulit menghafal Alquran, sering tidak khusyuk dalam salat, atau sering lupa rakaat salat.
ADVERTISEMENT
Saat dirukiah, orang dapat mengalami reaksi-reaksi tertentu seperti mual hingga muntah-muntah, pusing, kepanasan, atau bahkan kesurupan.
Lewat muntahan itulah, kata Fadli, jin keluar dari tubuh.
“Jalan keluarnya jin itu sebenarnya bukan hanya dari muntah. Bisa juga dari keringat, BAB (buang air besar), dari BAK (buang air kecil),” ujar Fadli.
Rukiah rumah Anies Baswedan. (Foto: Dok. Ustaz Adam)
Selain manusia, rumah dan benda-benda tertentu juga dapat terserang gangguan jin. Pekan lalu misalnya, para perukiah dari Komunitas Cinta Ruqyah pimpinan Ustaz Adam Amrullah merukiah rumah Anies Baswedan.
Menceritakan pengalamannya merukiah rumah Anies Baswedan, Fadli menyebut rumah Anies baik-baik saja, dan tidak ada kejadian-kejadian yang aneh.
Rumah horor. (Foto: DevianArt)
Gangguan jin pada rumah bisa berupa serangan sihir, ain (penyakit dari mata seperti tatapan dengki), maupun sekadar kelakukan jin iseng.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri rumah yang terkena gangguan jin antara lain, pertama, terasa panas.
“Walaupun sudah ada AC, tapi tetap terasa panas,” kata Fadli.
Ciri kedua, lanjutnya, sering terdengar tangisan atau panggilan di dalam rumah.
Ketiga, menurut Fadli, terkadang saat malam hari ada batu yang dilempar ke atas genting rumah.
“Nah itu bisa saja serangan sihir,” katanya.
Keempat, tiba-tiba ada banyak binatang di rumah tersebut.
“Selama ini rumah yang jarang ada tikus, tiba-tiba jadi banyak tikus. Ataupun tiba-tiba ada belatung,” ujar Fadli mencontohkan.
Kelima, adanya kecenderungan orang-orang di dalam rumah tersebut untuk berkonflik.
“Bawaannya pengen berantem terus, ribut terus,” kata Fadli.
“Khususnya buat pasangan suami-istri. Bangsa jin itu sering menggoda, sering ingin memisahkan pasangan suami-istri. Lalu suami-istri itu berpisah, bercerai.”
Para perukiah dari Komunitas Cinta Ruqyah. (Foto: Utomo Priyambodo/kumparan)
Berdasarkan pengalaman Fadli dan teman-teman sesama perukiahnya yang lain, ada pula rumah-rumah yang ketika dirukiah tiba-tiba tercium bau gosong seperti ada sesuatu yang terbakar.
ADVERTISEMENT
Ada pula yang setelah dirukiah, tiba-tiba ditemukan banyak tikus mati di sudut-sudut rumah tersebut. “Padahal nggak pakai racun tikus,” katanya.
Meski begitu, Fadli dan teman-temannya tak bisa memastikan apakah dari tubuh atau rumah orang yang dirukiah tersebut telah terbebas dari ganggun jin atau belum.
Apapun, ujarnya, sebaiknya orang-orang bertawakal kepada Allah, selanjutnya belajar melakukan rukiah sendiri untuk menjaga tubuh dan rumahnya.