Civitas Unand Sampaikan Manifesto Penyelamatan Bangsa: Tolak Politik Dinasti

2 Februari 2024 20:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Civitas Akademika Universitas Andalas (Unand) menyampaikan manifesto atau pernyataan sikap penyelamatan bangsa pada Jumat (2/2).   Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Civitas Akademika Universitas Andalas (Unand) menyampaikan manifesto atau pernyataan sikap penyelamatan bangsa pada Jumat (2/2). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Civitas Akademika Universitas Andalas (Unand) mengikuti langkah perguruan tinggi lainnya menyampaikan manifesto atau pernyataan sikap penyelamatan bangsa pada Jumat (2/2). Hadir di acara itu sejumlah dosen dan mahasiswa Unand.
ADVERTISEMENT
Manifesto tersebut adalah bentuk keprihatinan mereka terhadap pemangku pemerintahan yang sudah berani dan terang-terangan menyampaikan keberpihakan menjelang Pemilu 2024.
Penggagas Aliansi Civitas Akademika Unand, Hary Efendi Iskandar, mengatakan tujuan dari manifesto penyelamatan bangsa adalah sebagai bentuk dari keprihatinan terhadap kondisi bangsa yang sedang tidak baik-baik saja.
"Dapat dilihat banyak dari kampus negeri yang juga menyampaikan hal yang sama, ini bukti bahwa kami punya batin dan keresahan yang sama," katanya kepada wartawan di Kampus Unand, Jumat (2/2).
Ia berharap keprihatinan tersebut bisa didengar oleh pemangku kekuasaan yang dinilai tidak netral menjelang Pemilu 2024 mendatang.
"Perilaku pemerintah semakin hari tidak lagi malu-malu menyampaikan keberpihakan dukungan. Sudah terang-terangan jelang Pemilu," tuturnya.
Civitas Unand menolak segala bentuk praktik politik dinasti dan pelemahan institusi demokrasi. Mereka juga mendesak Jokowi untuk tidak menggunakan kekuasaannya.
ADVERTISEMENT
"Mendesak Presiden Joko Widodo untuk tidak menggunakan kekuasaan yang berpotensi terjadinya segala bentuk praktik kecurangan Pemilu," katanya.
Menurut dia, sudah banyak praktik-praktik yang dilakukan pemangku kekuasaan pemerintah. Sehingga kemudian berharap desakan moral ini bisa mengingatkan Presiden Jokowi benar-benar menyelenggarakan Pemilu dengan adil.
"Kalau Pemilu itu sudah tidak dianggap kredibel dari awal akan berbahaya dalam konteks pesertanya. Ini akan bahaya," ungkapnya.
Sementara Dosen Fakultas Hukum Unand, Charles Simabura, yang hadir di acara itu menambahkan, petisi tersebut merupakan bentuk keresahan Civitas Akademika Unand menjelang pemilu 2024.
"Sebenarnya ini merupakan bentuk keresahan dunia pendidikan melihat kondisi negara saat ini. Sebab menjelang Pemilu 2024 banyak hal yang tidak wajar terjadi," kata dia.
"Semoga ini menjadi salah satu kontribusi kita semua untuk mengawal demokrasi Indonesia," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, civitas akademika merupakan bagian dari penjaga kebebasan.
"Kami hadir kali ini untuk menyampaikan manifesto, demi kejayaan bangsa dan Indonesia. Ini juga bentuk solidaritas kami terhadap kampus lain yang telah dulu melakukan," pungkasnya.
Berikut lima manisfesto penyelamatan bangsa Unand, yakni:
ADVERTISEMENT