Connie Bakrie soal Kemhan Batal Beli Jet Mirage: Saya Belum Lihat Surat Batalnya

12 Februari 2024 16:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat jet tempur Mirage 2000-5 lepas landas di pangkalan militer udara 126 - pangkalan Capitaine Preziosi alias Solenzara, di Ventiseri, di pulau Mediterania Prancis Corsica, untuk misi di Libya pada 24 Maret 2011. Foto: Stephan Agostini / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat jet tempur Mirage 2000-5 lepas landas di pangkalan militer udara 126 - pangkalan Capitaine Preziosi alias Solenzara, di Ventiseri, di pulau Mediterania Prancis Corsica, untuk misi di Libya pada 24 Maret 2011. Foto: Stephan Agostini / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Juru bicara Kementerian Pertahanan menyatakan rencana pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar sudah dibatalkan dengan alasan masalah fiskal. Namun, pembatalan itu dinilai masih dipertanyakan buktinya.
ADVERTISEMENT
Pakar intelijen, hankam, dan militer Connie Rahakundini Bakrie mengaku turut mendengar batalnya pembelian tersebut. Namun, ia tak pernah melihat bukti konkret kontrak dibatalkan.
"Saya kan hanya ingin tahu apakah sudah batal betul atau belum. Karena terus terang, walaupun sudah dinyatakan batal, saya belum lihat surat pembatalannya. Saya tidak pernah lihat detailnya," kata Connie dalam jumpa pers di Sadjoe Cafe & Resto, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/2).
"Kan sekarang Kemhan beda banget dengan zaman saya di sana. Sekarang, kan, tertutup banget. Tidak bisa," imbuh eks anggota Dewan Pakar NasDem yang juga dekat dengan PDIP ini.
Pengamat Pertahanan, Connie Bakrie. Foto: Instagram/@connierahakundinibakrie
Beberapa hari terakhir, mencuat isu dugaan korupsi pengadaan pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar oleh Kemenhan. Disebutkan capres nomor urut 02 yang juga merupakan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, terlibat.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut beredar dan termuat dalam pemberitaan situs MSN, yang mengambil tulisan dari laman Meta Nex.
Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa The Group of States Against Corruption (GRECO) dari Uni Eropa melakukan penyelidikan skandal pengadaan Mirage 2000-5 oleh Kemenhan. 12 pesawat jet tempur bekas Qatar itu disebut dibeli senilai USD 792 juta atau setara Rp 12,4 triliun. Ada komisi 7 persen yang telah dibayarkan.
Disebutkan juga, pesawat itu sempat dihibahkan oleh Qatar kepada Menhan Juwono Sudarsono pada 2009. Tapi Juwono menolak karena biaya perawatannya sangat mahal. Namun, pesawat yang tak lama lagi pensiun itu malah hendak dibeli oleh Prabowo.
Juru bicara Menteri Pertahanan RI Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Jubir Kemenhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang juga merupakan jubir Prabowo-Gibran di Tim Kampanye Nasional (TKN), merespons soal pemberitaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Dahnil, itu adalah fitnah. Sebab, sejauh ini belum ada realisasi pembelian tersebut. Rencana itu, kata dia, telah dibatalkan karena alasan fiskal.
"Tidak ada pembelian pesawat Mirage even itu direncanakan, namun sudah dibatalkan. Jadi tidak ada pembelian pesawat Mirage, dan artinya tidak ada kontrak yang efektif di Kemhan terkait dengan pembelian Mirage," kata Dahnil dalam konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu (10/2).
Dahnil meyakini konten hoaks itu diciptakan oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan pasangan Prabowo-Gibran jelang hari pemungutan suara.
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani (tengah), menyampaikan klarifikasi terkait pernyataan Connie Rahakundini Bakrie di Media Center Prabowo-Gibran, Minggu (11/2/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, juga turut buka suara. Dia menelusuri informasi dalam pemberitaan soal GRECO yang meminta asistensi kepada pemerintah Amerika melalui Departemen of State atau Kemlu Amerika. Menurutnya, permintaan itu tidak ada.
ADVERTISEMENT
"Saya cek langsung baik yang di Washington DC maupun di Duta Besar Amerika Indonesia tidak pernah ada permintaan itu sama sekali. Jadi ini juga menambah bukti-bukti bahwa kita itu adalah berita yang palsu berita hoaks, berita yang tidak benar yang sifatnya memang suatu hal yang sangat keji untuk menyudutkan Pak Prabowo dalam hal ini," pungkas mantan Dubes RI untuk AS itu.
Pakar Hankam dan Militer, Connie Rahakundini Bakrie (kiri) menyampaikan konferensi pers di Sadjoe Cafe and Resto, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan