Corona Berdampak Ekonomi, Pemkab Bojonegoro Kucurkan Rp 20 M ke Pedagang Pasar

30 Maret 2020 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, melakukan sidak ke pasar tradisional di  Kecamatan Kapas, Senin (30/3). Foto: Dok. Pemkab Bojonegoro
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, melakukan sidak ke pasar tradisional di Kecamatan Kapas, Senin (30/3). Foto: Dok. Pemkab Bojonegoro
ADVERTISEMENT
Selain berdampak pada kesehatan, penyebaran virus corona atau COVID-19 ini juga berdampak pada sosial ekonomi. Hal ini sangat dirasakan para pedagang pasar di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang hasil usahanya menurun drastis.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah mengucurkan dana stimulan sebesar Rp 20 miliar untuk pedagang pasar.
"Tentunya dengan diberikan stimulan dana ini para pedagang pasar dapat terbantu untuk menyelesaikan masalah ekonominya dan tidak terjerat oleh oknum rentenir," kata Anna saat sidak ke Pasar Tradisional di Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Senin (30/3).
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, melakukan sidak ke pasar tradisional di Kecamatan Kapas, Senin (30/3). Foto: Dok. Pemkab Bojonegoro
Untuk mengantisipasi oknum yang memanfaatkan situasi ini, Pemkab Bojonegoro melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) akan menggelontorkan dana Rp 20 miliar untuk memberikan stimulan dana ultra mikro kepada pedagang pasar dengan batas pinjaman maksimal Rp 2,5 juta rupiah dengan bunga rendah hanya 3 persen setahun, dari bunga awalnya 6 persen.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, melakukan sidak ke pasar tradisional di Kecamatan Kapas, Senin (30/3). Foto: Dok. Pemkab Bojonegoro
Bupati Anna mengatakan dana ini akan dialokasikan untuk pedagang skala sangat kecil di 11 pasar daerah dan 78 pasar desa se Kabupaten Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini kata Anna, sebagai tindak lanjut dari Peraturan OJK Nomor 11 Tahun 2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease.