Corona di Israel dan Palestina Melonjak, Masjid Al-Aqsa Ditutup

17 September 2020 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria berjalan di depan kubah Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Minggu (15/3). Foto: Reuters/Ammar Awad
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria berjalan di depan kubah Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Minggu (15/3). Foto: Reuters/Ammar Awad
ADVERTISEMENT
Masjid Al-Aqsa di Yerusalem akan ditutup selama tiga minggu. Penutupan dimulai dari Jumat (18/9).
ADVERTISEMENT
Langkah tersebut diambil setelah Palestina dan Israel mengalami lonjakan kasus virus corona. Keputusan merupakan hasil pertemuan otoritas Wakaf selaku pengelola Masjid Al-Aqsa dan otoritas kesehatan.
"Anggota Wakaf memutuskan untuk melarang jemaah masuk dari Jumat sore sampai tiga minggu ke depan," sebut pengelola Masjid Al-Aqsa.
Masjid Kubah Batu, di halaman tertutup masjid Al-Aqsa, selama bulan suci Ramadhan saat matahari terbenam di Kota Tua Yerusalem (19/5), Foto: AFP/AHMAD GHARABLI
"Kami harap warga mengerti prosedur yang dilakukan untuk menjaga kesehatan mereka," tambah salah seorang anggota Dewan Wakaf Al-Aqsa, Hatem Abdul Qader, dikutip dari Saudi Gazatte, Kamis (17/9).
Keputusan penutupan tiga pekan diambil sama seperti waktu lockdown di Israel. Saat ini, seluruh pintu masuk Al-Aqsa dikuasai Israel.
Meski ditutup, azan tetap berkumandang. Para pengurus masjid juga boleh salat di dalam Masjid Al-Aqsa.
Selama pandemi virus corona, total Al-Aqsa ditutup untuk umum sebanyak dua kali.
ADVERTISEMENT
Penutupan pertama terjadi pada Maret. Al-Aqsa baru dibuka kembali pada Mei 2020.
Saat ini, Israel dan Palestina berhadapan dengan gelombang kedua corona.
Per Kamis (17/9) Israel terdapat 170.465 kasus corona dan 1.165 kematian. Sementara di Palestina ditemukan 33.006 kasus dan 243 kematian terkait COVID-19.