news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Corona di London Meningkat, Warga Malah Demo Protes Pengetatan Pembatasan

18 Oktober 2020 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjuk rasa anti-lockdown di London, Inggris,  Foto: Toby Melville/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjuk rasa anti-lockdown di London, Inggris, Foto: Toby Melville/REUTERS
ADVERTISEMENT
Massa yang memprotes lockdown berkumpul di pusat Kota London, Inggris pada Sabtu (17/10) waktu setempat. Aksi protes dilakukan beberapa jam setelah otoritas London menerapkan pembatasan ke tingkat 2.
ADVERTISEMENT
Tingkat dua merupakan 'risiko tinggi' dalam sistem peringatan tiga tingkat, naik dari tingkat 1 atau 'risiko menengah'
Saat gelombang kedua infeksi meningkat, pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson memperketat pembatasan lokal di sejumlah wilayah Inggris yang dianggap sebagai zona merah COVID-19.
Dalam aturan tingkat 2, pemerintah melarang warga untuk keluar rumah kecuali dalam kondisi mendesak.
Masyarakat juga dilarang berkumpul lebih dari enam orang di ruangan terbuka, meski polisi memilih untuk tidak menegakkan aturan tersebut saat ribuan orang menggelar aksi protes anti penguncian di Oxford Street, salah satu kawasan perbelanjaan tersibuk di dunia sebelum pandemi.
Pengunjuk rasa anti-lockdown di London, Inggris, Foto: Toby Melville/REUTERS
Mengutip Reuters, Minggu (18/10), para pengunjuk rasa menganggap pembatasan COVID-19 tidak perlu dan melanggar hak asasi manusia. Beberapa dari mereka bahkan menolak penggunaan masker dan vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Sejumlah demonstran membawa spanduk bertuliskan: "TUBUH SAYA PILIHAN SAYA, MASKER TIDAK WAJIB."
"Anda tahu, ada banyak hal yang bisa membunuh kita, itu bisa terjadi setiap hari," kata seorang demonstran Aragorn Kyley (17).
"Ini tentang menjalani hidup, bukan sekadar bertahan hidup. Kami ingin menikmati hidup kami, bukan cuma diam saja di rumah," lanjut Kyley.
Pengunjuk rasa anti-lockdown di London, Inggris, Foto: Toby Melville/REUTERS
Pada Sabtu (17/10) 57 persen dari warga Inggris hidup di bawah pembatasan COVID-19 yang lebih ketat.
Infeksi virus corona terus meningkat dengan cepat di Inggris. Hingga Minggu (18/10) kasus infeksi corona di Inggris mencapai 705.428. Sebanyak 43.579 di antaranya meninggal dunia.