Ilustrasi Masker

Corona di RI Menyebar ke 1 Provinsi per Hari, Lebih Parah dari Italia dan Korsel

25 Maret 2020 16:30 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis mengikuti rapid test corona di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis mengikuti rapid test corona di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Angka kasus positif virus corona di Indonesia terus melonjak tiap hari. Sejak kasus 1 dan 2 yang diumumkan tanggal 2 Maret 2020 hingga laporan teranyar pada 25 Maret, sudah ada 790 kasus yang dilaporkan.
Di antara kasus-kasus tersebut, 31 pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Sementara, 58 pasien lainnya meninggal.
Tak hanya jumlah kasus yang melonjak, penyebaran wilayah kasus positif corona juga kian meluas. Awalnya, penyebaran corona di Indonesia dimulai dari seorang warga Depok (kasus 1) yang kontak dengan WN Jepang positif corona di Restoran Amigos, Jakarta Selatan.
Warga Depok tersebut lalu kontak dengan ibunya di rumahnya. Keduanya merupakan kasus 1 dan 2 yang mengawali persebaran kasus di dua provinsi, yakni Jawa Barat (Depok) dan DKI Jakarta.
Seiring waktu, kasus corona berkembang di berbagai wilayah di Indonesia. Laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan RI, pada 25 Maret terdapat 790 kasus positif di 24 provinsi.
Tanggal tersebut merupakan hari ke-24 penularan virus corona di Indonesia sejak pertama kali diumumkan. Apabila dirata-ratakan, maka dalam 1 hari terdapat 1 provinsi baru yang wilayahnya terdapat kasus positif corona.
Ilustrastrator: Indra Fauzi/kumparan
Penyebaran corona berdasarkan pembagian administratif wilayah provinsi Indonesia itu lebih parah dibandingkan dengan dua negara lain yang terjangkit hebat oleh COVID-19, yakni Italia yang tingkat kematiannya tinggi, dan Korea Selatan yang jumlah kasusnya cukup banyak.
Di Italia, kasus pertama virus corona merupakan imported case yang menjangkiti sepasang warga China pada 31 Januari 2020. Mereka bertolak dari Wuhan dan sampai di Milan pada 23 Januari, lalu menuju Roma 28 Januari.
Laporan AFP menyebut, pada hari pertama penularan di Italia itu, pemerintah langsung mendeklarasikan situasi darurat corona. Perdana Menteri Giuseppe Conte juga menutup semua penerbangan dari dan ke China.
“Kami mengeluarkan penutupan lalu lintas udara dari dan ke China. Menurut saya, kami adalah negara pertama di Uni Eropa yang melakukan upaya pencegahan seperti ini,” kata Conte.
Pada hari ke-24 penularan, dibandingkan dengan Indonesia, Italia memiliki jumlah kasus dan penyebaran yang lebih sedikit. Terdapat 150 kasus positif corona di lima wilayah administrasi mereka, yakni Lazio, Lombardia, Emilia-Romagna, Veneto, dan Piemonte.
Apabila dirata-ratakan 24 hari penularan dibagi 5 wilayah administrasi, maka hasilnya sebanyak 4,8 hari (115,2 jam) waktu yang dibutuhkan virus corona untuk menyebar di 1 provinsi baru di Italia.
Seorang ayah memakaikan masker kepada anaknya di Seoul, Korea Selatan. Foto: REUTERS/Heo Ran
Sementara di Korea Selatan, kasus pertama juga merupakan imported case dari Wuhan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) melaporkan kasus corona pertama masuk pada 20 Januari 2020 di Incheon.
“Kasusnya adalah seorang wanita warga negara China berusia 30-an yang tinggal di Wuhan. Dia menderita demam dan sakit kepala pada 18 Januari 2020. Dia mengunjungi rumah sakit setempat di Wuhan dan didiagnosis menderita flu,” terang KCDC dalam situs resminya.
Pada hari ke-24 penularan, Korea Selatan hanya memiliki 28 kasus di wilayahnya. Jika dibandingkan dengan Indonesia pada periode yang sama saat ini, kasus corona di Korsel 24,5 kali lebih sedikit.
Adapun penyebaran kasus di Korsel pada hari ke-24 mencapai di 6 dari 17 wilayah administratif. Keenamnya adalah Incheon, Gyeonggi, Seoul, Jeounbuk, Jeonnam, dan Gwangju. Apabila dirata-ratakan, berarti butuh setidaknya 4 hari bagi virus corona untuk menyebar di satu wilayah di Korsel.
Laporan Reuters (20/3) menyebut bahwa dalam sebulan atau empat minggu pertama setelah kasus pertama muncul, Korsel berhasil menekan laju penyebaran corona di bawah 30 kasus. Namun, sempat terjadi peningkatan hingga ratusan kasus beberapa hari setelah kemunculan pasien 31 yang disebut sebagai penular super (superspreader).
Data terkini menunjukkan penyebaran virus corona telah memasuki hari ke-54 di Italia dan hari ke-65 di Korsel. Kedua negara telah memiliki ribuan kasus positif.
Di Italia, upaya lockdown ditempuh sejak 10 Maret 2020 untuk mencegah penularan lebih lanjut. Saat itu kasus positif di negeri pasta itu mencapai 9.172. Rencananya, lockdown berlangsung hingga 3 April 2020.
Sementara Korea Selatan tidak memberlakukan lockdown. Hanya saja, tes COVID-19 massal ditempuh untuk mengetahui siapa saja yang positif dan bisa melakukan karantina.
Korsel melakukannya dengan membuat layanan tes uji virus kepada warganya via drive-thru (layanan tanpa turun). Para pengemudi di jalan bisa melakukan pemeriksaan dengan menunggu 10 menit saja untuk diambil dahaknya.
Sementara di Indonesia, pemerintah baru melakukan imbauan work from home; serta mendatangkan alat rapid test dari China untuk memulai tes corona yang direncanakan berlangsung masif.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten