Corona DIY Capai 3.285 Orang, Kasus di Sleman Kini Paling Menonjol

17 Oktober 2020 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perangkat desa bersama warga menyemprotkan cairan disinfektan pada fasilitas umum, sekolah, rumah warga guna mencegah penyebaran virus Corona di Yogyakarta. Foto: Dok. Panggungharjo
zoom-in-whitePerbesar
Perangkat desa bersama warga menyemprotkan cairan disinfektan pada fasilitas umum, sekolah, rumah warga guna mencegah penyebaran virus Corona di Yogyakarta. Foto: Dok. Panggungharjo
ADVERTISEMENT
Daerah Istimewa Yogyakarta hari ini melaporkan penambahan 24 kasus positif corona baru. Dengan tambahan ini, maka kini total kasus positif COVID-19 mencapai 3.285 orang.
ADVERTISEMENT
"Hasil pemeriksaan laboratorium dan terkonfirmasi positif pada hari ini tanggal 17 Oktober 2020 terdapat tambahan 24 kasus positif. Sehingga total kasus positif COVID-19 di DIY menjadi sebanyak 3.285 kasus," kata juru bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih, Sabtu (17/10).
Distribusi kasus hari ini dirinci berdasarkan domisili masing-masing: Kota Yogyakarta dengan 10 kasus, Kabupaten Bantul dan Kulon Progo masing-masing 5 kasus, Kabupaten Sleman 3 kasus, dan Kabupaten Gunungkidul 1 kasus.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Distribusi kasus berdasarkan riwayat masing-masing tracing kontak kasus 10 kasus, pelaku perjalanan 6 kasus, kontak dengan pelaku perjalanan 1 kasus, masih dalam penelusuran 7 Kasus," kata Berty.
Di sisi lain, kasus pasien sembuh corona mencapai 48 orang. Sebaran kasus sembuh berasal dari Kabupaten Bantul 22 kasus, Kabupaten Kulon Progo 12 kasus, Kota Yogyakarta 8 kasus, Kabupaten Sleman dam Gunungkidul masing-masing 3 kasus.
ADVERTISEMENT
"Laporan jumlah kasus sembuh sebanyak 48 kasus. Sehingga total kasus sembuh menjadi sebanyak 2551 kasus," ujarnya.

Soroti Kasus Corona di Sleman

Sejumlah warga mengantre untuk melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Sejumlah kasus-kasus corona menonjol di Kabupaten Sleman. Misalnya, kasus meninggalnya dosen UPN akibat corona. Setelah ditelusuri ada 5 anggota keluarga yang ikut terpapar.
"Total ada 6 positif (dengan dosen yang meninggal)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo.
Jika melihat pola persebarannya, Joko menilai kasus meninggalnya dosen UPN ini merupakan klaster keluarga. Sebab, sudah ada penularan hingga generasi ketiga, tetapi belum jelas mana kasus yang jadi generasi pertama.
"Sepertinya sudah bisa disebut klaster keluarga. G-1 (generasi pertama) tidak jelas yang mana, tapi memang sudah sampai G-3 (generasi ketiga)," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, klaster kantor telekomunikasi swasta di Kecamatan Depok, Sleman. Kasus ini pertama diketahui pada 8 Oktober lalu ketika ada salah satu karyawan yang mengalami batuk pilek, yang kemudian terkonfirmasi positif corona setelah swab mandiri.
Sejumlah warga menunggu untuk melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Kini, kasus di klaster kantor tersebut telah mencapai 92 kasus.
"Total yang sudah di tracing 731, positif 92 tetapi domisili tidak hanya di Sleman. Tracing masih berlanjut ke keluarga, untuk warga sekitar masih kita kaji dulu (untuk tracing lanjutan)," jelas Joko.
Terakhir, kasus penularan corona terjadi di sejumlah pondok pesantren di Sleman. Joko menjelaskan, selain 3 ponpes yang sebelumnya sudah terjadi kasus corona, ada tambahan satu ponpes di Kecamatan Moyudan yang diketahui menjadi klaster corona.
ADVERTISEMENT
Kasus corona di ponpes di Moyudan diumumkan pada 10 Oktober lalu. Setelah 50 orang di tracing, hasilnya ada 7 kasus positif di sana.
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
"Tambahan kasus di ponpes Moyudan sebanyak 7 kasus terkonfirmasi positif. Masuk awalnya dari pengajar yang baru pulang dari luar kota," kata Joko.
Sementara itu, 3 ponpes lainnya yang terdapat kasus corona masing-masing ponpes besar di Kecamatan Ngaglik 135 kasus, ponpes kecil di Kecamatan Ngaglik 1 kasus, dan ponpes di Kecamatan prambanan 17 kasus.
"Ponpes Ngaglik besar ada 135 orang, Prambanan masih 17 orang," tutup dia.
Per Sabtu (17/10), tingkat case recovery rate (tingkat kesembuhan) di DI Yogyakarta mencapai 77,66 persen dan case fatality rate (tingkat kematian) 2,59 persen.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona