news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Corona DKI Lampaui China, Juru Wabah UI Sebut karena Tes Setengahnya Nasional

18 Oktober 2020 10:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Hingga hari ini, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus corona tertinggi di Indonesia. Menurut data Kemenkes, hingga Sabtu (17/10), tercatat ada 93.356 kasus di Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
Sementara itu jumlah pasien sembuh mencapai 77.969 orang. Dan kematian corona di angka 2.015.
Dengan jumlah ini, kasus corona di DKI Jakarta sudah melampaui China, negara di mana virus itu muncul. Menurut Worldometers, kasus di China sejauh ini berjumlah 85.672 orang.
Epidemiolog atau juru wabah UI Pandu Riono mengungkapkan, hal ini terjadi karena jumlah tes corona di DKI sangat tinggi.
"COVID-19 disebut sebagai "silent transmission". Kasus Jakarta (tinggi) karena kapasitas tesnya tinggi, capai hampir separuh jumlah tes Indonesia," kata Pandu dalam akun Twitternya, Minggu (18/10).
Ia sering menyebut, Tes, Lacak, dan Isolasi merupakan kunci yang harus dilakukan pemerintah guna memutus penularan. Semakin aktif tracing, tentunya semakin baik.
ADVERTISEMENT
"Bila tes di Indonesia ditingkatkan, maka kasus COVID-19 Indonesia lebih tinggi," tutur dia.
Hal ini sangat terkait dengan semakin maraknya orang tanpa gejala (OTG). Kemampuan tes sangat penting untuk mencegah mereka yang membawa virus tapi tidak sakit menularkan ke pihak rentan seperti lansia dan orang berpenyakit penyerta.
"Bahaya orang dengan virus yang tak terdeteksi bisa terus menularkan," jelas dia.
Perbandingan Jumlah Tes Corona
Tes corona di DKI Jakarta. Foto: Pemprov DKI Jakarta
Dikutip dari laman situs resmi Pemprov DKI, tes PCR/TCM di Ibu Kota sudah jauh melewati standar WHO. Per harinya, Jakarta bisa melakukan 10.000 sampa 11.000 tes ke orang baru.
Masih menurut data Pemprov, tes di Jakarta mencapai 105.963 per 1 juta penduduk. Sementara di Indonesia baru di angka 9.245 per 1 juta penduduk.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga berdampak ke positivity rate. Di Jakarta angkanya 8,3 persene, dan Indonesia mencapai 14,2 persen. Keduanya masih di atas standar WHO yakni di bawah 5 persen.
Sementara menurut data terakhir awal Oktober, baru beberapa provinsi yang telah mencapai standar tes WHO yakni 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu.
Mereka adalah DKI, Sumatera Barat, Kalimatan Tengah, Kalimantan Timur, Yogyakarta, Sumatera Selatan, dan Papua Barat.
Pandu Riono. Foto: Dok. Pandu Riono