Corona RI Tertinggi di Asia Tenggara, Harus Ada Terobosan Turunkan Kurva

15 Oktober 2020 18:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Indonesia kini menggeser Filipina sebagai negara dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak di Asia Tenggara. Tercatat hari ini, Kamis (15/10) jumlah kasus positif corona di Indonesia sebanyak 349.160 orang.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, anggota Komisi IX DPR Fraksi PAN Saleh Daulay mengatakan jumlah kasus di Indonesia menyalip Filipina karena faktor jumlah penduduk yang lebih besar.
Saleh menambahkan, Indonesia belum sepenuhnya dapat mengantisipasi penyebaran virus corona dengan baik.
"Saya merasa Indonesia memang tidak sebanding juga dengan Filipina karena jumlah penduduk kita jauh lebih besar dari Filipina. Tapi karena jumlah kita lebih besar maka mestinya memang tes kita juga harusnya lebih banyak, tracing juga harus lebih banyak," kata Saleh saat dihubungi.
"Tapi mungkin juga karena memang kita belum sepenuhnya bisa mengantisipasi agar penyebaran virus ini tidak melebar dari satu daerah ke daerah lainnya. Jadi belum bisa menganalisasi penyebaran virus itu" tambah dia.
ADVERTISEMENT
Plh Ketua Fraksi PAN di DPR RI itu mengatakan pemerintah harus segera membuat terobosan dalam penanganan virus corona. Apalagi saat ini kasus corona belum menunjukkan kurva penurunan.
"Kita merasa penanganan COVID-19 di Indonesia ini belum menunjukkan tanda penurunan. Jadi terlihat dari kurva yang setiap hari semakin naik. Kemudian kedua, tentu kita berharap bahwa pemerintah kita melakukan langkah yang cepat, terobosan yang betul-betul bisa berdampak bagi penurunan penyebaran virus di Indonesia," jelas Saleh.
Ilustrasi menggunakan transportasi umum di tengah wabah corona. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Selain terobosan, Saleh menuturkan pemerintah harus meningkatkan kemampuan testing dan tracing sebagai kunci penanganan. Dengan begitu dapat diketahui daerah yang dianggap rawan penularan COVID-19.
"Nah, kemudian tentu pengetesan pengujian dan testing, tracing itu menjadi salah satu kunci untuk menentukannya. Kalau sekarang masih sedikit tentu kita harus meningkatkan lagi lebih banyak lagi," ucap Saleh.
ADVERTISEMENT
"Sehingga dengan demikian kita tentu bisa memetakan secara jelas di mana saja daerah-daerah yang harus diawasi, dijaga dan betul-betul diterapkan protokol kesehatan yang ketat sekali," tutup dia.