Corona, Tung Desem Ungkap Berbagai Obat yang Diberikan RS

6 April 2020 14:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tung Desem Waringin.
 Foto: Facebook/@tungdesemwaringin.tdw
zoom-in-whitePerbesar
Tung Desem Waringin. Foto: Facebook/@tungdesemwaringin.tdw
ADVERTISEMENT
Motivator kondang Tung Desem Waringin, menyampaikan sejumlah perlakuan medis yang diterimanya selama ia mendapatkan perawatan intensif. Ia kini dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
Tung menyatakan bahwa positif setelah memperoleh hasil tes swabnya pada Minggu (5/4). Tes swab itu, kata Tung, merupakan tes kedua yang dijalaninya setelah pada tes sebelumnya ia dinyatakan negatif terjangkit COVID-19.
Tung kemudian berbagi cerita soal perawatan medis hingga obat-obatan yang wajib dikonsumsinya selama proses perawatan. Saat ini ia merasa kondisi tubuhnya baik meski divonis mengidap corona.
"Jadi (ada) tiga hal yang membuat perbedaan, betul bahwa pada waktu tanggal 23 dikasih Azitromisin, dikasih Klorokuin, dikasih Hyloquin, itu sangat membantu juga untuk bisa jadi menghambat progress virusnya," ujar Tung melalui pernyataannya yang diterima kumparan, Senin (6/4).
Selain obat-obatan yang harus rutin ia konsumsi, Tung menyebut, sejumlah suntikan vitamin juga diberikan pihak medis kepadanya selama masa perawatan di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Terus vitamin C dosis tinggi juga sangat membantu, vitamin D penting sekali D3 itu sangat sangat penting, disini saya diresepin cavid (vitamin) D3 itu pagi 2, siang 2, sore 2 juga," ungkap Tung.
Tak hanya obat-obatan minum, Tung juga memperoleh obat yang diberikan melalui infus.
Tocilizumab dengan nama dagang Actemra, menurut Tung, diberikan dokter kepadanya satu kali. Obat itu, dapat membuat kondisi tubuhnya merasa jauh lebih baik.
Kendati demikian obat tersebut, diakui Tung hanya dapat diberikan satu kali mengingat stoknya yang masih langka di Indonesia.
"Kemudian tanggal 1 itu terus Kemudian di jam 2 itu betul di suntuk, diinfus Actemra itu anti inflamasi obat reumatik. Itu sangat membantu tapi dapatnya susahnya setengah mati," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Saya bilang dokter, rutin aja walau satu infus (harganya) Rp 12,5 juta. Katanya ndak bisa, satu ini kan efeknya belum ketahuan, begitu efeknya membaik. Lho kalo membaik ya genjot lagi noh dok, ndak usah ini, membaik (kata dokter) bagi buat yang lain, karena dapatnya susah, yowis," Kata Tung.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!