COVID-19 Melandai, Kunjungan Wisatawan ke Danau Toba Meningkat 30 Persen

24 Maret 2022 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan Danau Toba dari Pulau Samosir. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Danau Toba dari Pulau Samosir. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Kunjungan wisatawan di Danau Toba, khususnya Pulau Samosir meningkat 30% selama tahun 2022. Landainya angka COVID-19, ditenggarainya pemicunya.
ADVERTISEMENT
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Samosir, Teti Naibaho mengatakan, dengan menurunkan COVID-19, otomatis membuat regulasi wisatawan datang ke Danau Toba dilonggarkan, sehingga geliat wisata di destinasi super prioritas ini kian menggairahkan.
“Di tahun 2022 ada tren pandemi agak melandai. Maka wisatawan berbondong-bondong datang mengunjungi objek wisata (Danau Toba),”ujar Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Samosir, Tety Naibaho, Kamis (24/3).
Dari data yang dimilikinya, dari Januari 2022 per tanggal 18 Maret 2022 total ada 79.434 wisatawan yang datang ke Pulau Samosir.
Pemandangan Danau Toba dari Pulau Samosir. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
“Jadi (berdasarkan) data Januari sampai Februari dari analisa kami, kenaikannya 25-30 % dari tahun sebelumnya. Tapi mungkin kalau kita lihat dari tingkat hunian hotel, mungkin sampai 40 %,” ujarnya.
Tety juga mengatakan ramainya wisatawan juga bisa dilihat dari membeludaknya antrean wisatawan di dermaga ferry, menuju Pulau Samosir.
ADVERTISEMENT
“Bisa kita bisa lihat antreannya, sampai berkilometer. Ini antrean wisatawan dari berbagai wilayah di Indonesia,” katanya.
Kata dia, salah satu indikator wisatawan datang lantaran tertarik dengan berbagai destinasi wisata yang ditawarkan di Pulau Samosir.
“Terutama dengan adanya pantai, termasuk pantai Sibea Bea yang lagi viral dan juga beberapa situs yang masih dikunjungi, yang diresmikan pak Presiden, seperti perkampungan Huta Sialagan dan Kampung Ulos,” ujar Tety.
“Daerah itu menjadi daerah atau objek wisata yang sering dikunjungi masyarakat, baik para pejabat atau wisatawan nusantara,’’ ujarnya.
Saat ini kata dia pihaknya sedang mengembangkan desa wisata dengan konsep tinggal di rumah adat.
“Di mana para wisatawan, dapat tinggal bersama dengan warga, tinggal di rumah Batak yang elegan, menikmati keseharian, bersama orang Batak. Saat ini Samosir telah memiliki 54 desa wisata,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Nantinya di desa wisata itu para wisatawan bisa menikmati sajian kuliner khas daerah.
“Misalnya, kalau kita bicara Desa Wisata Huta Tinggi, kita bisa menikmati naniura, itu semacam sejenis kuliner matang tanpa dimasak, boleh berbahan ikan emas atau mujahir, dengan bumbu khasnya andaliman,” ujarnya.
Tety juga menjelaskan salah satu desa yang dikembangkan yakni Desa Harihara Pohan. Menurutnya desa ini memiliki keunikan tersendiri.
“Di mana toleransinya, sangat dijunjung tinggi, keunikan budayanya sangat kaya dan juga keunikan daripada atraksi budaya. Nanti kita kembangkan agro wisata yang kini juga didampingi Kemenkraf," kata dia.