Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
COVID-19 Mengamuk di Makau, Kasus Capai 900 Lebih Sejak Juni Lalu
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pihak berwenang di pusat perjudian terbesar dunia itu kini tengah bergegas untuk meredam wabah terbesarnya sejak awal pandemi pada 2020. Sebanyak 13 ribu warga Makau saat ini sedang berada dalam perintah karantina.
Pekan ini, sebanyak lebih dari 600 ribu penduduk kota diwajibkan untuk melakukan tes COVID-19 sebanyak 3 kali. Di antara tes tersebut, penduduk juga diharuskan untuk melakukan tes rapid antigen.
Berbeda dengan Shanghai, Makau hingga saat ini masih belum menerapkan perintah lockdown skala besar. Mereka juga masih membuka perbatasan dengan China daratan, dengan ekonominya yang sangat bergantung pada arus masuk pengunjung China.
Namun, banyak fasilitas publik tutup dan restoran tak lagi menyediakan layanan makan ditempat.
Hanya kasino Makau yang tetap diizinkan buka. Pasalnya, pemerintah Makau sangat bergantung pada industri perjudian yang meliputi lebih dari 80 persen dari pendapatan pajaknya. Sebagian besar penduduk Makau pun dipekerjakan secara langsung atau tidak langsung oleh resor kasino.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, hampir tidak ada penjudi di dalam kasino-kasino itu. Staf yang bekerja pun sangat terbatas karena kebanyakan karyawan diminta untuk tinggal di rumah sesuai perintah pemerintah.
Langkah-langkah ketat itu dilakukan setelah terjadi lonjakan kasus infeksi bulan lalu. Makau sebelumnya telah relatif bebas dari infeksi COVID-19 sejak Oktober 2021.
Meski merupakan wilayah otonom, Makau tetap menganut kebijakan nol-COVID China yang bertujuan untuk memberantas semua wabah, dengan cara apapun, sebelum tersebar luas.
Sejauh ini, kasus infeksi harian di Makau masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan wilayah lainnya di China. Di Hong Kong, kasus infeksi harian telah melonjak hingga melebihi angka 2000 bulan ini.
Namun, Makau hanya memiliki satu rumah sakit publik yang petugasnya kewalahan mengatasi arus kedatangan pasien tiap harinya.
ADVERTISEMENT
Penulis: Airin Sukono.