Pembangunan Jakarta International Stadium

Cucur Keringat dan Asa Pekerja Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS)

6 Desember 2021 10:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ma'ruf Safingi tak pernah menyangka kembali dilibatkan dalam proyek bertaraf internasional. Pria 30 tahun ini pernah ikut membangun Bandara Kulon Progo dan kali ini ia terlibat dalam pembuatan Jakarta International Stadium (JIS).
ADVERTISEMENT
Bagi Ma'ruf, bekerja di Proyek JIS adalah pengalaman yang tak terlupakan. Sebab ia merupakan pekerja pertama yang sudah ada di lokasi JIS saat tempat itu masih tanah lapang dan hingga menjelang akhir November (minggu ke-116) ini sudah mencapai 84,66%.
"Saya itu sebenarnya kaya mimpi gitu, jadi tahu-tahu dapat telepon dari bos suruh bantuin mengerjakan pembersihan proyek JIS ini. Alhamdulillah sampai sekarang si masih mengerjakan di sini," kata Ma'ruf mengingat masa awal dirinya dilibatkan dalam proyek JIS.
Ma'ruf Safingi, mandor perbesian pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Foto: kumparan
Bekerja di Ibu Kota membuat Ma'ruf harus meninggalkan anak dan istrinya di kampung. Ia hanya bisa mengunjungi keluarganya yang ada di Kebumen, Jawa Tengah, 4 bulan sekali.
Beruntung teknologi sudah maju. Jika rindu keluarga datang, panggilan telepon atau pun video call dengan mereka yang ada di kampung jadi penawarnya. Pemompa energi untuk kembali bekerja menyelesaikan stadion bertaraf internasional itu.
ADVERTISEMENT
Sebab bagi Ma'ruf bekerja di proyek JIS merupakan kebanggaan tersendiri. Apalagi anaknya yang masih kecil begitu mendukungnya. Tiap kali berbincang dengan Ma'ruf, stadion itu selalu jadi topik.
Pekerja menyelesaikan pengerjaan tribun VVIP di Jakarta International Stadium, Jakarta, Selasa (30/11/2021). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Tidak hanya di keluarga, di lingkungan rumahnya, Ma'ruf kerap diserbu tetangganya. Setiap pulang, semua tetangganya selalu bertanya tentang pembangunan JIS. Mereka yang jauh dari Ibu Kota, tampak begitu menanti stadion megah tersebut rampung.
"Banyak kalau di kampung itu nanya Pak Ma'ruf kerjain segede itu? apalagi pusat kota kan. Tetap jadi incaran masyarakat. Semua orang menjurunya ke sini, stadion baru Jakarta. Banggalah," kata Ma'ruf.
Dalam proyek JIS, Ma'ruf bekerja untuk urusan yang cukup penting dalam pembangunan JIS, yakni urusan pembesian. Tugas sebagai mandor pembersian ia lakoni hampir dua tahun belakangan.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan saya bagian pembesian, jadi tiap hari cuma pegang besi terus. Jadi besi terus nganyam besi, dibikin precast-an sesuai gambar terus dipasang di atas nanti dicor. Terus kaya gitu terus tiap hari," kata Ma'ruf.
Pekerja memasang kursi penonton Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (16/11/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Meski mengerjakan hal yang sama setiap hari, Ma'ruf tidak pernah merasa bosan. Sebab lingkungan kerjanya begitu enak. Sesama pekerja yang merantau, mereka saling mendukung agar proyek JIS segera selesai.
"Serulah kita berkumpul sama keluarga, tapi keluarga merantau gitu. Di sini sama-sama mencari nafkah," kata Ma'ruf.
Senada dengan Ma'ruf, Andi Azhari pekerja proyek JIS lainnya, juga merasa bersyukur bisa ikut terlibat dalam mega proyek itu. Baginya suasana kerja di JIS begitu hangat seperti keluarga.
"Kita bekerja dengan berbagai macam asal teman-teman kita kerja yang sebelumnya kita tidak kenal, sekarang kita kenal. Ini juga salah satu menambah silaturahmi itu yang mungkin berkesan. kita banyak teman banyak keluarga di area stadion ini," kata Andi yang bertugas masalah konstruksi baja ini.
Pekerja menyelesaikan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (16/11/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
JIS dibangun dengan menerapkan teknologi terkini. Salah satunya pada bagian atap yang bisa dibuka dan ditutup.
ADVERTISEMENT
Penggunaan teknologi itu membuat rangka atap begitu besar karena harus bisa menutupi stadion. Pembangunan itu begitu berkesan bagi Andi yang bekerja di bagian atap.
"Ini struktur rangka besi baja yang besar dan apalagi diproduksi dari luar negeri yang harus kita assembly, kita rakit dan kita instal sampai menjadi proyek semegah ini di Indonesia," kata Andi.
Andi Azhari (pekerja), pekerja konstruksi baja pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Foto: kumparan
Tinggal hitungan bulan JIS akan rampung. Sama seperti warga Jakarta, momen itu begitu ditunggu oleh Andi dan Ma'ruf. Tak sabar melihat masyarakat menikmati hasil jerih payah mereka.
"Semoga dengan dibangunnya stadion yang istimewa ini, apalagi nomor satu di Indonesia. Kita bangga dan semoga bisa menumbuhkan taraf perekonomian khususnya di sekitar area Jakarta dan satu juga bisa memajukan kontribusi olahraga persepakbolaan di Indonesia khususnya," kata Andi.
Andi Azhari (pekerja), pekerja konstruksi baja pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Foto: kumparan
Bagi para pekerja, JIS bukan hanya sebuah bangunan, tapi sebuah mahakarya yang akan jadi ikon baru Jakarta bahkan Indonesia. Sebuah pekerjaan yang kisahnya selalu bisa mereka wariskan.
ADVERTISEMENT
"Ini buat kenang-kenangan buat anak cucu saya besok, saya pernah berjuang, pernah membantu mengerjakan proyek ini," kata Ma'ruf.
"Semoga warga Jakarta dan sekitarnya yang mau memakai atau menonton di sini tolong dijaga karena ini benar-benar sangat berharga gitu. Stadion ini stadion megah banget, ini terbesar lagi," tambah Ma'ruf.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten