Curhat Karyawan di Jakarta, Tak Bisa WFH Meski 1 Rekan di Kantor Positif Corona

31 Maret 2020 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pria pekerja keras banyak disukai perempuan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Pria pekerja keras banyak disukai perempuan. Foto: Unsplash
Sudah lebih dari sepekan sejak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan seluruh perusahaan agar menerapkan aturan kerja dari rumah atau work from home (WFH).
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 atau virus corona, namun tetap saja beberapa kantor di Jakarta tak mematuhi imbauan tersebut.
Malahan, salah satu kantor swasta di Jakarta tetap menyuruh karyawannya untuk masuk kantor, padahal sudah ada satu karyawan positif terinfeksi virus corona.
"Awalnya saya tidak masalah (bekerja dari kantor). Namun, ternyata ada satu orang ketahuan positif di gedung kantor saya," ujar Rina, nama disamarkan-red, kepada kumparan, Selasa (31/3).
Rina mengatakan, pasien positif corona di kantornya membuatnya merasa was-was. Ia takut menjadi carrier (pembawa virus) untuk keluarganya di rumah.
Kekhawatiran Rina itu ditambah dengan tak adanya transparansi dari pihak kantor terkait karyawannya tersebut.
"Bagaimana jika sebelumnya pernah kontak tapi tidak sadar. Dan dari pihak kantor tidak mengambil kebijakan yang jelas, tetap kerja 8 jam sehari," ujarnya.
Ia pun mempertanyakan bagaimana tindakan pemerintah Jakarta mengenai kebijakan kantornya tersebut.