Curhat Nakes di Wisma Atlet: Patuhi 3M, Kami Juga Ingin Bertemu Keluarga

15 November 2020 18:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Efriyadi, adalah salah satu dokter spesialis paru yang bertugas di Wisma Atlet Kemayoran, yang sudah lebih dari tujuh bulan bertugas di rumah sakit khusus COVID-19 itu. Selama itu pula, ia tak pernah lagi bertemu dengan keluarganya di Sumatera.
ADVERTISEMENT
Memang, kata Efriyadi, hal itu tidaklah mudah. Apalagi, bukannya terus menurun, kasus COVID-19 di Indonesia justru naik karena ada beberapa oknum masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan, bahkan menggelar acara yang menyebabkan kerumunan.
"Jadi kita lihat, kasus sebelum November kemarin, sudah banyak terjadi penurunan kasus. Tapi ketika liburan tiba, ternyata kasusnya makin meningkat dan ini menyulitkan bagi kita yang bekerja," tutur Efriyadi di Wisma Atlet Kemayoran, Minggu (15/11).
Padahal, selama ini, Efriyadi dan seluruh nakes lainnya bekerja keras dengan harapan kasus corona bisa segera berkurang dan selesai. Dalam bayangan mereka, masyarakat di luar sana juga ikut membantu dengan menerapkan protokol ketat.
Konferensi pers penanganan corona di Indonesia, Minggu (15/11). Foto: Youtube/BNPB
"Artinya selama ini kita berharap, dengan kita bekerja seperti ini, tentunya di luar sana masyarakat kita mampu untuk menerapkan protokol kesehatan. Itu saja sebenarnya yang kami minta," ucap Efriyadi.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai kita demi mengikuti acara-acara yang tidak penting, kita ikuti banyak kerumunan itu suatu hal yang bisa meningkatkan penularan bagi kita," tegasnya.
Jika kasus COVID-19 tak kunjung bisa ditekan, maka harapan Efriyadi untuk bisa bertemu keluarga juga kian jauh. Belum lagi, ia harus bekerja mati-matian dan berusaha agar tidak tumbang atau ikut tertular.
"Kita juga nakes ini semuanya punya keluarga dan kita ingin bisa nanti kembali beraktivitas dengan keluarga masing-masing sehingga kita selamat dari pandemi ini. Ini mohon sekali lagi, tetap jalankan protokol 3M secara ketat," tuturnya.
Hal senada juga dilontarkan oleh rekannya sesama dokter di Wisma Atlet, Donny Lucas. Donny berpesan, sebenarnya, tenaga medis adalah garda terakhir di penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kami nakes di sini adalah garda terakhir. Garda terdepan adalah masyarakat semuanya. Jadi patuhi protokol kesehatan dan 3M itu sangat penting. Jangan sia-siakan pengorbanan kita, nakes di sini, dengan tidak menjauhi kerumunan atau mengadakan acara yang tidak perlu, itu sangat-sangat menyusahkan buat kami semua di sini," tutup Donny.