Curhatan Rumah Sakit di Bandung yang Kewalahan Tangani Pasien Corona: Mengerikan

11 Juni 2021 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rumah sakit Foto: Pxhere
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah sakit Foto: Pxhere
ADVERTISEMENT
Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien terinfeksi virus corona di rumah sakit di Jawa Bara (Jabar) sudah berada di angka 62,65 persen.
ADVERTISEMENT
Sejumlah rumah sakit di Jabar kewalahan untuk menangani kedatangan pasien seperti terjadi di RSUD Al-Ihsan, Kabupaten Bandung.
Dirut RSUD Al-Ihsan, Basalama Gatot, menilai kondisi di rumah sakit begitu mengerikan. Seluruh tempat tidur yang tersedia sudah terisi penuh.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya sedang melakukan screening pada 20 pasien yang dirawat di IGD untuk dipastikan dapat dialihkan menjalani isolasi mandiri di rumah ataukah tidak.
"Kondisi sekarang memang betul kalau saya katakan mengerikan di mana untuk Al-Ihsan kita menyiapkan ketersediaan tempat tidur itu sebanyak 151 tempat tidur dan sudah terisi 100 persen, artinya sudah full," kata Basalama di Gedung Sate, Bandung, Jumat (11/6).
Selain itu, pihak rumah sakit juga berupaya mengalihkan pasien yang bergejala ringan untuk menjalani isolasi di rumah masing-masing atau tempat karantina yang telah disediakan pemerintah. Dengan demikian, rumah sakit hanya menangani pasien yang bergejala sedang dan berat saja.
ADVERTISEMENT
Basalama menambahkan, marak pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi yang buruk. Diduga, pasien itu lama berada di rumah dalam kondisi terinfeksi. Saat datang ke rumah sakit, pasien itu sudah dalam kondisi yang buruk.
"Rumah sakit di Bandung Raya kami sudah mengurangi yang untuk ketersediaan tempat tidur yang hijau artinya yang gejala ringan atau tanpa gejala itu bisa diisolasi mandiri atau diisolasi di tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah, rumah sakit hanya merawat yang sedang dan berat saja," ucap Basalama.

Situasi RS Borromeus Bandung

Di lokasi yang sama, Direktur RS Borromeus Bandung Chandra Mulyono mengatakan, tempat tidur yang dapat digunakan bagi pasien terinfeksi masih tersedia. Akan tetapi, jika pasien terus datang, dikhawatirkan terjadi overcapacity.
ADVERTISEMENT
"Kami dengan 124 tidur masih ada ruang untuk ditambah, tapi kalau terus meningkat ini berisiko juga kami harus membuka lagi sampai 149 tempat tidur," kata Chandra.
Chandra mengimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan terutama ketika berada di rumah atau di perkantoran. Diketahui, sejak tanggal 25 Mei, angka kasus di Jabar meningkat hingga di atas 1.000 orang dalam sehari.
"Tentu imbauan saya mengajak masyarakat jangan sampai lengah dengan COVID-19 karena banyaknya klaster keluarga itu jadi protokol kesehatan itu tetap berjalan walaupun di rumah dan kantoran," pungkas dia.