news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dahnil soal Rencana Pertemuan Surya Paloh-Prabowo: Belum Ada Waktunya

13 Oktober 2019 7:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menyampaikan ketua umumnya, Surya Paloh, akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Rencana pertemuan antara dua ketua umum itu juga dibenarkan oleh juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjutak.
Menurut Dahnil, ajakan pertemuan disampaikan oleh wakil ketua MPR dari NasDem, Lestari Moerdijat atau Rerie, saat menyambangi kediaman Prabowo untuk memberikan undangan pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin, Jumat (11/10) lalu.
"Sempat disampaikan Ibu Rerie, Wakil Ketua MPR RI dari NasDem, ketika bertemu Pak Prabowo di Kertanegara," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Minggu (13/10).
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Meski begitu, Dahnil belum mengetahui kapan pertemuan Surya Paloh dan Prabowo terealisasi. Termasuk pembahasan apa saja yang akan dibahas oleh keduanya.
"Tapi belum tahu kapan, belum ada waktunya," ucap dia.
Irma Suryani sebelumnya menyebut keduanya akan bertemu dalam waktu dekat. Ia menuturkan perkembangan politik sangat dinamis, sehingga pertemuan Surya Paloh-Prabowo tak perlu selalu dianggap rival dalam suatu kontestasi.
ADVERTISEMENT
"Jadi akan ada pertemuan biasa, apalagi politik dinamis dan semua ketum parpol akan ketemu ya duduk bersama," ucap Irma, Sabtu (12/10).
Pertemuan Jokowi dengan Prabowo di Istana Merdeka pada Jumat lalu dianggap dapat membuka kemungkinan Partai Gerindra bergabung dengan koalisi Jokowi untuk periode kedua. Surya Paloh mengaku tak keberatan dengan bergabungnya Gerindra, meski nantinya berpotensi mengurangi jatah menteri bagi parpol koalisi.