Dalam 7 Jam, Gunung Merapi Sudah 3 Kali Muntahkan Awan Panas Guguran
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan awan panas guguran terjadi pada pukul 09.31 WIB. Aktivitas tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 56 mm dan durasi 93 detik.
"Cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya," jelas Hanik dalam keterangannya, Rabu (9/6).
Kemudian awan panas kedua teramati pada pukul 09.53 WIB dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 46 mm dan durasi 121 detik. Sama seperti awan panas guguran pertama, cuaca di puncak Gunung Merapi teramati berkabut.
"Estimasi jarak luncur 1600 meter ke arah barat daya," jelasnya.
Ini artinya dalam kurun waktu 7 jam, Gunung Merapi sudah 3 kali mengeluarkan awan panas guguran.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada tingkat Siaga (Level III).
Rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya dan tenggara.
Untuk selatan-barat daya meliputi Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, dan Kali Putih sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak Merapi. Kemudian sektor tenggara yaitu Kali Gendol sejauh maksimal 3 kilometer.
Sementara lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif diperkirakan dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.