Dalam Protes Anti-Morales, Militer Bolivia Tolak Melawan Rakyat

10 November 2019 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendukung oposisi dan petugas polisi Bolivia berdemonstrasi di sebuah kantor polisi di Santa Cruz, Bolivia, Sabtu (8/11). Foto: AFP/DANIEL WALKER
zoom-in-whitePerbesar
Pendukung oposisi dan petugas polisi Bolivia berdemonstrasi di sebuah kantor polisi di Santa Cruz, Bolivia, Sabtu (8/11). Foto: AFP/DANIEL WALKER
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan Presiden Bolivia Evo Morales tengah diguncang aksi protes dalam sepekan terakhir. Massa turun ke jalan, memprotes dugaan kecurangan pemilu. Polisi yang seharusnya mengamankan massa juga ikut dalam protes. Militer Bolivia juga telah menyatakan menolak melawan rakyat.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Sabtu (9/11), militer negara itu menyatakan bahwa mereka "tidak akan berkonfrontasi dengan rakyat yang kami wajib (lindungi) dan akan terus memastikan perdamaian, persatuan dan pembangunan tanah air kami".
Demonstransi di Bolivia. Foto: Reuters
Protes dalam sepekan terakhir di Bolivia dilakukan menyusul penundaan pengumuman hasil pemilu 20 Oktober lalu oleh pemerintah. Morales kemudian keluar sebagai pemenang pemilu, memicu kecurigaan adanya kecurangan.
Massa melakukan protes, mogok kerja, dan memblokade jalan. Pada Jumat dan Sabtu, terlihat polisi ikut dalam aksi di beberapa kota. Kementerian Luar Negeri Bolivia mengatakan bahwa polisi telah mengabaikan peran konstitusi dalam memastikan keamanan negara.
Demonstransi di Bolivia. Foto: Reuters
Menjabat presiden sejak 2006, Morales adalah pemimpin terlama di antara negara Amerika Latin. Dia menuduh aksi protes kali ini adalah upaya kudeta oleh kelompok oposisi.
ADVERTISEMENT
Negara-negara Amerika Latin seperti Kuba, Venezuela, dan Argentina telah menyatakan dukungannya kepada Morales. Meksiko dalam pernyataannya menyerukan rakyat Bolivia menghentikan kekerasan dan mengedepankan dialog.
Presiden Bolivia, Evo Morales. Foto: AFP/AIZAR RALDES
"Pemerintah Meksiko menyerukan dialog, seperti yang telah disampaikan Presiden Evo Morales," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Meksiko.
Sementara Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan dalam Twitter: "Di hadapan dunia kami mengecam upaya kudeta saudara kami Presiden Evo Morales".