Dampak Banjir Aceh Utara: 42.625 Jiwa Mengungsi dan 5 Warga Meninggal Dunia

10 Desember 2020 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menumpangi perahu keluar dari kepungan banjir yang melanda pusat ibu kota Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Senin (7/12/2020). Foto: Rahmad/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga menumpangi perahu keluar dari kepungan banjir yang melanda pusat ibu kota Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Senin (7/12/2020). Foto: Rahmad/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Banjir merendam ribuan rumah warga di 23 Kecamatan di Aceh Utara. Dalam musibah bencana alam itu, dilaporkan lima warga meninggal dunia karena terseret banjir.
ADVERTISEMENT
Informasi dari Pusdatin Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), kelima warga tersebut ialah Abdullah Usman (60) warga Desa Teungoh Geulumpang, Mansur (50) Desa Prie, Kecamatan Tanah Pasir. Tihawa (90) Desa Keutapang, Kecamatan Pirak Timur. Rusli M. Nur (52) Desa , keude Blang Mee Kecamatan Samudera, dan Muhammad Mawaris (16) Desa Trieng Pantang.
“Meninggal terseret arus banjir,” kata Haslinda Juwita, petugas Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Kamis (10/12).
Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Aceh Utara sejak Jumat (4/12), menyebabkan meluapnya air sungai Krueng Jambo Aye Arakundo, Air Krueng Keureuto, dan Krueng Pirak.
Akibatnya, sekitar 17.594 unit rumah terendam banjir di sejumlah desa di 23 kecamatan. Sebanyak 21.318 Kepala Keluarga (KK) atau 42.625 warga yang terdampak, 5.547 KK memilih mengungsi dan sisanya bertahan meski rumahnya terendam banjir.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kondisi badan jalan Medan-Banda Aceh sudah bisa dilewati dan air mulai surut di beberapa desa.
“Kebutuhan mendesak saat ini senter kepala, sepatu boot, jas hujan, tenda pleton, selimut, dan sembako,” tutur Haslinda.
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona