Dapat Saran dari KPK, Importir Vaksin Mandiri Diputuskan Hanya Bio Farma

26 Februari 2021 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah wartawan kumparan mengantre untuk verifikasi data sebelum disuntik vaksin corona, di Hall Basket Gelora Bung Karno, senayan, jakarta, Jumat (26/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah wartawan kumparan mengantre untuk verifikasi data sebelum disuntik vaksin corona, di Hall Basket Gelora Bung Karno, senayan, jakarta, Jumat (26/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Vaksinasi mandiri segera dimulai setelah Peraturan Menkes No 10 Tahun 2021 terbit. Jadi, perusahaan akan membeli ke importir resmi pemerintah lalu diberikan ke karyawannya secara gratis.
ADVERTISEMENT
Perusahaan swasta tidak diizinkan impor vaksin sendiri. Sebab, untuk menghindari penyimpangan atau korupsi.
"Sesuai dengan konsultasi terakhir kami, Pak Menteri Kesehatan ke KPK untuk upaya mitigasi penyimpangan-penyimpangan. Tentunya saat ini perusahaan importir tunggal akan dilakukan oleh PT Bio Farma," kata jubir vaksinasi corona Kemenkes dr Siti Nadia Tarmidzi dalam jumpa pers virtual, Jumat (26/2).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Foto: Kemkes RI
Nantinya Bio Farma akan mendata perusahaan mana saja yang ingin mengikuti program vaksinasi mandiri. Setelahnya, mereka yang memutuskan dengan sejumlah pertimbangan.
Nadia menegaskan, program vaksinasi mandiri atau gotong royong ini tidak akan menganggu program vaksinasi pemerintah yang tengah berjalan. Vaksinnya yang dipakai pun berbeda.
"Kami tegaskan kembali jenis vaksin yang akan digunakan berbeda dengan jenis vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi program pemerintah, yaitu vaksin Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer," kata Nadia
ADVERTISEMENT