Dari AS hingga Malaysia, Tak Ada yang Batasi Warga Makan 20 Menit di Tempat

Petugas membawa gambar mantan presiden AS Barack Obama yang ditempatkan untuk memastikan physical distancing di sebuah restoran di Jakarta Foto: Adek Berry/AFP

Pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM level 4 di sejumlah provinsi. Meski masih berada di level tertinggi ada beberapa perubahan aturan pada PPKM level 4 ini.

Salah satunya, soal diizinkan makan di tempat atau dine-in di beberapa warung makan pinggir atau kaki lima. Namun, aturan ini hanya berlaku selama 20 menit.

Aturan baru itu mengundang kontroversi. Sebab, mengatur makan selama 20 menit dianggap mustahil dilakukan.

Kendati mengundang perdebatan Mendagri Tito Karnavian membela kebijakan itu. Eks Kapolri tersebut bahkan menyebut beberapa negara dunia sudah memberlakukan pembatasan makan selama 20 menit.

Sayangnya, Tito tidak mengungkap negara mana saja itu. Untuk mengecek kebenaran informasi dari Tito kumparan mencoba memeriksa kebijakan pembatasan corona di beberapa negara besar dan tetangga Indonesia apakah ada yang memberlakukan waktu makan dine-in atau tidak.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/7/2021). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden/HO ANTARA

Di Amerika Serikat, yang menjadi negara dengan kasus COVID-19 tertinggi, kebijakan dine-in berbeda dari satu negara bagian ke negara bagian lain. Pemerintah federal tidak memberlakukan aturan khusus terkait pembatasan dine-in.

Kendati tak ada aturan dari pusat, mengutip dari USA Today rata-rata Negara Bagian di AS mengambil pendekatan serupa.

Restoran-restoran memberlakukan protokol kesehatan ketat, mereka mewajibkan memonitor kondisi kesehatan karyawan.

Restoran di AS manfaatkan gondola bekas untuk tempat makan selama musim dingin di tengah pandemi Foto: Dok.Mountain Tap Brewery

Selain itu, restoran-restoran di AS juga membatasi kapasitas pengunjung. Meja makan rata-rata diberi jarak sampai. Jumlah orang yang duduk di meja makan turut dibatasi.

Di India, negara yang pernah dihantam tsunami COVID-19, memberlakukan pula pembatasan dine-in. Kebijakan ini dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.

Tidak ada aturan tertulis yang dikeluarkan sejak 2020 lalu, yang membatasi waktu makan. India cuma memberlakukan aturan ketat dine-in seperti membatasi pengunjung, pengecekan suhu, jaga jarak satu sama lain, hingga pemakaian masker sampai sebelum makan.

Suasana di salah satu restoran di Singapura saat larangan kegiatan di tempat umum. Foto: Edgar Su/Reuters

Di Thailand pada akhir Juni 2021, pemerintah memberlakukan pembatasan ketat untuk membendung laju virus corona. Salah satu kebijakan yang diberlakukan adalah melarang dine-in.

Kebijakan tersebut berlaku di Bangkok dan lima provinsi sekitar yang jadi pusat penyebaran virus corona.

Di negara tetangga Indonesia, Malaysia memutuskan untuk melonggarkan beberapa aturan saat nantinya lockdown ketat berakhir pada 1 Agustus 2021.

Seorang pelayan melayani pelanggan di luar restoran Padi House untuk layanan 'dine in car' di Cyberjaya, Malaysia. Foto: Lim Huey Teng/REUTERS

Mereka mengizinkan warga dine-in. Akan tetapi, ada beberapa syarat mutlak yang harus dipenuhi di antaranya, tempat makan harus outdoor, pembatasan orang di meja dan hanya yang sudah divaksin boleh makan. Tidak ditemukan adanya pembatasan waktu makan.

Singapura saat ini turut memberlakukan pembatasan corona. Mereka membatasi jumlah orang yang boleh dine-in. Selain itu warga boleh dine-in harus sudah divaksin. Meski demikian Singapura tak memberlakukan aturan waktu makan.

Petugas medis menunggu di klinik pop-ip untuk pengujian virus corona di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Foto: REUTERS / Loren Elliott

Demikian juga negara bagian New South Wales di Australia kini sedang memberlakukan lockdown demi manahan laju penyebaran virus corona.

Oleh sebab itu, mereka melarang dine-in. Restoran masih diizinkan buka namun hanya melayani jasa makanan dibawa pulang.