Gambaran mengenaskan itu belum lekang dari ingatan. Ade Armando dipapah polisi dengan kondisi babak belur dihajar massa . Wajahnya penuh lebam. Darah mengucur dari pelipis, hidung, dan mulutnya. Hari itu, 11 April 2022, keputusannya untuk menyambangi lokasi demo di depan Gedung MPR/DPR berujung petaka. Ia benar-benar tak menduga.
“Dalam bayangan kami, ini aksi mahasiswa, bukan 212, buruh, atau ormas. Ini mahasiswa yang tujuan dan tuntutannya sama. Kami ingin mempertegas tuntutan itu, jadi enggak ada bayangan terjadi peristiwa ini,” ucap Nong Darol Mahmada kepada kumparan, Rabu (13/4).
Nong adalah Sekretaris Jenderal Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS)—organisasi yang diketuai Ade Armando, dosen UI yang dikenal vokal sekaligus kontroversial.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814