Darmizal soal Pendaftaran HAKI Demokrat Atas Nama SBY: Memalukan

11 April 2021 21:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu inisiator acara yang di klaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal menunjukkan akta notaris beserta AD/ART partai tahun 2001 sebelum konferensi pers di Jakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu inisiator acara yang di klaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal menunjukkan akta notaris beserta AD/ART partai tahun 2001 sebelum konferensi pers di Jakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Polemik internal Partai Demokrat masih belum menemui titik akhir. Sebab, kubu Demokrat hasil KLB Deli Serdang mengajukan gugatan ke PN Jakpus terkait AD/ART Partai Demokrat 2020 yang dianggap bermasalah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, muncul masalah baru. Pendiri dan senior Partai Demokrat, Darmizal, menyebut kubu AHY sudah melakukan manuver yang menurutnya merupakan kesalahan besar terkait pendaftaran kekayaan intelektual di Kemenkumham.
SBY daftarkan HAKI Partai Demokrat ke Kumham. Foto: Dok. Istimewa
Darmizal menyebut, pendaftaran Partai Demokrat ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Kemenkumham atas nama pribadi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan sebuah kesalahan besar.
"Saya rasa ini memang sudah jalan dan petunjuk Tuhan, karena tanpa sengaja kami temukan pendaftaran tersebut, ketika jubir PD KLB membuka link Ditjen HKI untuk mencari sesuatu. Atas hal tersebut, saya melihat bahwa ada upaya dari orang dekat SBY, yang memberikan arahan atau masukan tidak tepat yang tentu dampaknya akan membuat malu Cikeas," kata Darmizal dalam keterangannya, Minggu (11/4).
ADVERTISEMENT
"Orang dekat SBY seperti Syarief Hasan sebagaimana pengakuannya yang sama sama kita ketahui dari berbagai media, patut diduga sebagai pihak yang menjerumuskan SBY," tambah dia.
Darmizal menjelaskan, pendaftaran Partai Demokrat ke HAKI atas nama SBY merupakan sebuah kejadian unik dan mungkin sebagai yang pertama di Indonesia dan dunia.
Ia menilai tindakan ini jelas memalukan akan merugikan nama baik SBY, AHY dan keluarga dalam jangka waktu yang panjang.
"Ini sangat paradoks dengan pengakuan Pak Bambang, pada tahun 2002-2003, SBY masih dikenal sebagai Pak Bambang atau Pak Sus. Ketika itu, sebagai Menkopolhukam, era Presiden Megawati. SBY, menjelaskan dengan tegas tidak terlibat sama sekali dalam pendirian Partai Demokrat," jelas Darmizal.
"Belakangan SBY dan keluarganya justru mempertontonkan sikap yang sangat terbalik, yaitu seakan menjadi penguasa tunggal PD sepanjang masa," tutur Darmizal.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) menyampaikan keterangan pers terkait KLB Partai Demokrat (6/3). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Atas kejadian itu, Darmizal meminta SBY bisa bersikap peka terhadap pihak-pihak yang memberikan masukan. Ia juga menyebut seharusnya Syarief Hasan dicopot dari jabatannya sebagai Majelis Tinggi Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
“Seharusnya SBY peka terhadap orang-orang di sekitarnya yang memberikan masukan ngawur. Lihat saja sekarang, banyak pihak yang berkomentar negatif atas tindakan tersebut. Ini tentu hal yang sangat memalukan, apalagi terhadap mantan Presiden yang berkuasa 10 tahun lamanya. Syarief Hasan harusnya sudah dicopot atas kejadian tersebut," tutup dia.